TRIBUNNEWS.COM - Heri Susanto alias Kakek Acun baru sunat atau khitan setelah usianya menginjak 75 tahun.
Bukan tanpa alasan Kakek Acun sunat di usia tua, sebab warga Dusun Batur, Desa Krangean, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga itu baru saja masuk Islam.
Kakek Acun asli Medan itu memutuskan untuk jadi mualaf setelah 11 tahun menikah dengan istri keduanya.
Baca: Mirip Kasus Vina Garut, Suami Jual Istri Lalu Rekam Perzinahan di Pasuruan: Demi Materi dan Sensasi
Baca: Viral, Ciuman Perawat Virus Corona untuk Calon Suami dari Balik Kaca, Kondisi Wajah jadi Sorotan
Baca: Pria Ini 12 Tahun Hidup Sekamar dengan King Cobra: Bobot Ular Kini Capai 13 Kg
Mengutip TribunJateng.com, kakek yang lahir pada 12 Desember 1945 itu dikhitan di Klinik Kasih Medika Kecamatan Kertanegara.
Wajah sang kakek terlihat sumringah setelah menjalani khitan selama kurang lebih 30 menit di klinik tersebut.
Acun tidak sendiri, ia ditemani istri beserta anak dan keluarganya saat datang ke klinik Kasih Medika itu.
Sebelum disunat, Acun melakukan prosesi membaca dua kalimat Syahadat yang disaksikan oleh pemilik klinik dan kiai setempat.
Prosesi khitan tersebut menjadi perhatian banyak pasien di klinik.
Dirinya sudah berniat dikhitan karena ingin memeluk Agama Islam mengikuti keyakinan istri keduanya.
"Saya tidak takut disunat karena saya sudah niat masuk Agama Islam," kata Acun kepada Tribun Jateng, Rabu (5/2/2020).
Sebelum masuk Agama Islam, Acun belum terpikir untuk khitan meski usianya sudah 74 tahun.
Acun mengaku memiliki tiga anak dan sembilan cucu dari istri pertamanya.
Sementara dari istri kedua, ia baru memiliki satu anak.
"Saya asli dari Medan dan usia sudah 75 tahun," tuturnya.
Baca: Mirip Kasus Vina Garut, Suami Jual Istri Lalu Rekam Perzinahan di Pasuruan: Demi Materi dan Sensasi
Baca: Viral, Ciuman Perawat Virus Corona untuk Calon Suami dari Balik Kaca, Kondisi Wajah jadi Sorotan
Baca: Pria Ini 12 Tahun Hidup Sekamar dengan King Cobra: Bobot Ular Kini Capai 13 Kg
Heri Susanto dan Misyati (40) sudah 11 tahun menikah dan hidup bersama.
Karena lama tinggal dengan Misyati, seorang muslimah, sang suami ingin mengikuti agama istrinya.
"Dulu pernah disuruh khitan bilangnya nanti-nanti. Dia kelihatannya takut."
"Saya bilang saja ke suami sakitnya paling sehari dua hari saja," terang Misyati.
Menurut Misyanti sang suami ingin berpindah keyakinan lantaran niat pribadi bukan karena adanya paksaan.
Baca: Mirip Kasus Vina Garut, Suami Jual Istri Lalu Rekam Perzinahan di Pasuruan: Demi Materi dan Sensasi
Baca: Viral, Ciuman Perawat Virus Corona untuk Calon Suami dari Balik Kaca, Kondisi Wajah jadi Sorotan
Baca: Pria Ini 12 Tahun Hidup Sekamar dengan King Cobra: Bobot Ular Kini Capai 13 Kg
Misyanti juga menuturkan apabila sebelumnya sang suami sempat menunda keinginan sunatnya lantaran takut.
"Dulu pernah disuruh khitan bilangnya nanti-nanti. Dia kelihatannya takut."
"Saya bilang saja ke suami sakitnya paling sehari dua hari saja," terang Misyati.
Niatan suami, kata dia, tidak menjadi bahan perbincangan tetangga.
Justru, suaminya mendapat dukungan dari para tetangganya.
"Tetangga malah senang, malah kasih dukungan," ungkapnya.
Ia mengaku mengadakan syukuran kecil-kecilan setelah suaminya disunat.
Syukuran diadakan bersama keluarganya.
"Besok akan mengadakan syukuran kecil-kecilan. Ya bersama keluarga," terangnya.
Tak ada Batasan Usia
Terpisah, menurut spesialis bedah saraf dari Rumah Sunatan Indonesia, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, dalam seminar media di Jakarta memang tidak ada batasan umur laki-laki menjalani sunat.
Tetapi, ada waktu terbaik untuk melakukannya menurut ahli kesehatan.
"Sunat bisa untuk semua usia. Dari bayi (usia 3 hari) atau tua, ada pasien yang berusia 76 tahun. Tetapi paling baik saat bayi, sebelum dia bisa tengkurap," ujar spesialis bedah saraf dari Rumah Sunatan Indonesia, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, dalam seminar media di Jakarta dikutip dari TribunJateng.com.
Hal ini demi menghindari atau setidaknya mengurangi trauma psikologis yang bisa diderita anak.
Lain halnya bila dilakukan misalnya saat usia 5 tahun, masa relatif anak bisa mengingat kejadian termasuk saat disunat.
Mahdian mengatakan sunat memerlukan serangkaian prosedur salah satunya pemberian anestesi melalui jarum suntik.
Inilah yang biasanya banyak ditakuti pasien dan tak jarang menimbulkan trauma.
"Anak takut disunat karena disuntik. Sampai dewasa pun takut disuntik. Dewasa lebih takut daripada anak-anak. Dia mau nangis malu. Bingung mau apa. Makanya pasien dewasa kesulitan kalahkan rasa takut," kata dia.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kakek Acun Baru Sunat Setelah Umur 75 Tahun, Bujukan Istri Kedua Meluluhkan Hatinya: Sakitnya Sehari, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/02/12/kakek-acun-baru-sunat-setelah-umur-75-tahun-bujukan-istri-kedua-meluluhkan-hatinya-sakitnya-sehari?page=all.