TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Kamis (13/2/2020) sekira pukul 05.00 WIB.
Namun masyarakat tidak perlu panik, karena erupsi yang terjadi merupakan erupsi gas berskala kecil.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
Hanik juga meluruskan informasi terkait ada tidaknya awan panas saat gunung merapi erupsi pagi tadi.
Ia juga menuturkan erupsi yang terjadi pada Gunung Merapi tadi pagi terjadi selama 150 detik.
"Saya ralat sedikit, tidak ada awan panas," ujarnya yang dikutip dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (13/2/2020).
"Tadi pagi itu letusan gas, yang dua kilometer itu tinggi kolomnya," imbuhnya.
"Dan itu terjadi 150 detik durasinya," jelasnya.
Lebih lanjut Hanik mengatakan setelah erupsi pada pagi tadi, tidak ada kenaikan aktivitas.
Dalam kesempatan itu, Hanik juga menjelaskan terkait aktivitas warga setempat setelah terjadinya erupsi merapi.
Menurutnya warga tetap tenang dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
"Aktivitas warga dari informasi yang kami peroleh saat ini tidak terpengaruh dengan letusan hari ini," ujarnya.
"Masyarakat tenang semua menjalankan aktivitas seperti biasa," jelas Hanik.
Baca: Video Detik-detik Erupsi Gunung Merapi, Letusan Terekam hingga Foto-foto dari Berbagai Pos Pantau
Kendati demikian, Hanik tetap memberikan imbauan kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.