TRIBUNNEWS.COM - Asmat, orang tua siswa yang dipukuli oleh gurunya di SMAN 12 Bekasi mengaku kaget saat mendapat kabar anaknya dipukul di sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Asmat dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (14/2/2020).
Asmat mengatakan ia mengetahui insiden sang anak dipukuli dari istrinya.
Istri Asmat menunjukkan sebuah video yang memperlihatkan sang anak dipukuli oleh seorang guru yang diketahui bernama Idiyanto.
"Saya tahunya pas dia pulang sekolah, sekira pukul 17.00 WIB, dikasih lihat."
"Entah dapat dari mana 'kan istri saya, saya sempat kaget juga itu cuma saya nggak nonton sampai habis," terang Asmat.
"Ibaratnya gimana ya, ke sekolah untuk belajar bukan untuk dipukuli," imbuhnya.
Asmat mengatakan awalnya ia tidak mau menonton video tersebut hingga selesai karena merasa kasihan kepada sang anak.
Namun, saat dirinya diundang oleh tvOne untuk menjadi bintang tamu, barulah ia menonton secara keseluruhan video tersebut.
Baca: Sejumlah Murid SMAN 12 Bekasi Demo dan Menangis, Tak Terima Guru yang Pukul Siswa Dinonaktifkan
Baca: Oknum Guru di Bekasi yang Pukuli Muridnya Terancam Dipindah, Sejumlah Siswa Menangis Histeris
"Saya orangnya emosional, tapi saya dari kecil ke dia nggak pernah main tangan," ungkap Asmat.
"Awalnya saya nggak mau lihat kan, kasihan, saya aja sebagai orang tua nggak pernah mukul dia dari kecil sampai 17 tahun," terangnya.
Menurut pengakuan Asmat, hingga saat ini pihak sekolah belum melakukan komunikasi dengan orang tua siswa yang dipukul gurunya.
Namun, yang membuat Asmat heran ketika pihak sekolah justru memberinya surat pernyataan untuk tidak menyebarluaskan kasus ini ke media.
"Isinya tentang biar persoalan ini nggak meluas lah," terang Asmat.
Diketahui sebelumnya, beredar sebuah video yang menayangkan Idiyanto memukuli anak didiknya di hadapan 172 siswa.
Video tersebut kemudian viral di media sosial.
Idiyanto memukuli sejumlah siswa lantaran terlambat masuk sekolah.
Keterlambatan sejumlah siswa tersebut karena akases dari tempat parkir di belakang sekolah ditutup.
Akibatnya, mereka harus jalan kaki memutar untuk menuju gerbang depan sekolah.
Saat kedapatan terlambat, Idiyanto kemudian mengumpulkan sejumlah siswa tersebut dan melakukan pemeriksaan atribut.
Baca: Siswa Telat, Bogem Melayang - Deretan Fakta Viral Guru Pukuli Murid di Bekasi Hingga Sosok Sang Guru
Baca: Oknum Guru SMA di Bekasi Pukuli Murid Gegara Tak Pakai Ikat Pinggang, Keluarga Siswa Akan Lapor KPAD
Saat pemeriksaan atribut, Idiyanto mendapati dua siswa tidak mengenakan atribut lengkap.
Lantaran hal itu, Idiyanto kemudian memukul dua siswa tersebut.
Sementara itu, menurut bidang Humas SMAN 12 Bekasi Irnatiqoh, aksi pemukulan yang dilakukan Idiyanto bukanlah cara yang baik.
Pihak sekolah pun menyayangkan kejadian ini dan telah menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa yang dipukul.
Akibat tindakannya itu, pihak sekolah telah memutuskan untuk menonaktifkan Idiyanto dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Rica Agustina)