Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan, tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) memeriksa sebanyak 9 dari 12 jenazah penumpang dan awak helikopter Mi-17V5 yang jatuh di kawasan Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Data tersebut merupakan data terakhir yang dikeluarkan dari hasil proses identifikasi korban Heli MI-17 di Ruang DVI Biddokes polda Papua sampai dengan pukul 19.07 WIT.
"Proses identifikasi post mortem (identifikasi pada jenazah) sudah ada jenazah yang ke-9. Diperkirakan akan selesai pada pukul 21.00 WIT," kata Waterpauw kepada Tribunnews, Sabtu (15/2/2020).
Baca: Sebelum Eksekusi Mati, Kabarnya Pejabat Korea Utara yang Diduga Terinfeksi Virus Corona Itu Diseret
Baca: Di China, Siapapun Jual Masker Harga Tinggi Dibikin Kapok dengan Denda Miliaran
Baca: Driver Ojol di Yogyakarta Kirim Pesanan ke Jakarta Demi Ibu Hamil yang Ngidam, Simak Kisahnya
Dia menuturkan, jika proses identifikasi post mortem selesai sesuai rencana, maka pihaknya akan segera melakukan proses rekonsiliasi alias pencocokan data ante mortem dan post mortem.
"Pada pukul 21.15 WIT akan dilaksanakan rekonsiliasi pencocokan data ante mortem dan post mortem yang dihadiri seluruh tim DVI di ruang Aula Biddokes Polda. Jika terlalu malam, rekonsiliasi akan dilaksanakan besok pagi," pungkasnya.
Sebagai informasi, Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat 28 Juni 2019 itu diketahui membawa 12 penumpang.
Terdiri dari 7 kru dan 5 anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/WRG.
Adapun identitas tujuh kru helikopter adalah Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Ahwar (copilot), Kapten CPN Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham.
Baca: Kritisi Penanganan Korban Virus Corona di Wuhan, Jurnalis Berani Mati Ini Tak Diketahui Nasibnya
Sedangkan lima anggota Pamtas Yonif 725/WRG yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Helikopter tersebut sebelumnya terbang ke distrik Okbibab akan lanjut di distrik Oksibil untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit di pos perbatasan RI-PNG.