Karena kondisinya ini, Paitun tinggal di sebuah kamar yang ada di belakang rumahnya.
"Dia sudah sekitar lima tahun tidak bisa bangun dari ranjang. Keluarga yang setiap hari merawat di kamar belakang," ujar seorang warga bernama Imam.
Sebelum kejadian, keluarga pergi ke masjid untuk menunaikan salat Subuh, tidak jauh dari rumah.
Sekitar pukul 05.00 WIB, warga melihat asap mengepul dari arah kamar Paitun berada.
Warga kemudian datang dan mendobrak kamar, untuk menyelamatkan Paitun.
"Tapi saat masuk, kondisinya sudah tewas dalam kondisi terbakar," sambungnya.
Selama sakit, Paitun ditemani sebuah televisi yang menjadi temannya setiap hari.
Televisi itu nyaris tidak pernah mati, karena menjadi hiburan satu-satunya.
Diduga televisi yang menyala 24 jam inilah yang memicu kebakaran.
"Dugaannya ada korsleting di jaringan listik, terus merembet menjadi kebakaran," ujar Imam.
Kapolsek Ngantru, AKP Puji Widodo mengatakan,
dugaan sementara memang ada hubungan pendek arus listrik.
Pihaknya dibantu Unit Inafis Satrekrim Polres Tulungagung sudah melakukan olah TKP.
Ada sejumlah benda yang diamankan, antara lain kabel dan stop kontak.