Dua pompa yang dikerahkan ini mampu menyedot 60 liter air per detik.
Totalnya, Asep membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk melakukan penyedotan ini.
Langkah penyedotan atau drainase ini, merupakan rencana perbaikan jangka panjang yang dilakukan Jasa Marga.
Jasa Marga menggandeng PT Jasamarga Tollroad Maintenance, Ditjen Bina Marga dan BBWS Citarum Kementerian PUPR, serta Tim Ahli dalam menyusun rencana penanganan sementara maupun permanen.
General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putr,a mengatakan perusahaan sekarang tengah melakukan pengujian sondir pada area longsor untuk mengetahui karakteristik tanah.
"Selanjutnya, akan dilakukan penanganan lereng dengan penguatan boredpile, dan retaining wall, penataan saluran air, serta perbaikan saluran irigasi," ujar Bima dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2020) dikutip dari Kompas.com.
Bima menegaskan, selama perbaikan area longsor, dua jalur di Tol Cipularang tetap bisa dilalui dengan normal.
"Operasional jalan tol tetap berjalan secara normal, selama proses penanganan dampak longsor," kata Bima.
Foto Longsor Susulan Tol Cipularang
Sebelumnya beredar foto longsor susulan di aplikasi WhatsApp.
Pihak Jasa Marga menyebut informasi yang tersebar di media sosial itu adalah hoaks.
"Info yang menimbulkan persepsi bahwa terjadi lagi kejadian longsor dan mengakibatkan jalan tol tersebut terancam putus adalah tidak benar atau hoaks," kata Kepala Bagian Humas PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Nandang Erlan.
Nandang menyebut, foto viral yang tersebar adalah foto saat kejadian longsor Selasa (11/2/2020).
Jasa Marga menegaskan, saat ini tidak ada longsor susulan.