News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Balita Yusuf Tewas dengan Organ Tak Lengkap, Sampel Tulang Bagian Penyambung Leher Dibawa ke Jakarta

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses autopsi jasad balita Ahmad Yusuf dilakukan oleh Tim Ahli Forensik Mabes Polri.

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Proses autopsi jasad balita Ahmad Yusuf dilakukan oleh Tim Ahli Forensik Mabes Polri, dr SPF (spesialis forensik) Kombes Pol S Hastry dari Mabes Polri.

Kegiatan autopsi berlangsung sekitar dua jam dimulai dari pukul 08.30 Wita sampai 10.30 Wita ii TPU Muslimin Damanhuri, Jalan Damanhuri, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Kombes Pol S Hastry tidak banyak berkomentar mengenai autopsi jasad balita tersebut.

"Nanti Pak Kapolres saja yang berkomentar," ucapnya.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman mengatakan, setelah menjalani proses autopsi kurang lebih dua jam.

Akhirnya dokter forensik mengambil beberapa sampel tulang dari jasad Yusuf untuk dibawa ke Mabes Polri.

Aparat kepolisian melakukan pembongkaran makam Ahmad Yusuf, Selasa (18/2/2020) di TPU Muslimin Jalan Damanhuri. Balita Ahmad Yusuf sebelumnya dinyatakan hilang di PAUD Samarinda Kalimantan Timur dan belakangan ditemukan meninggal dunia dengan organ tubuh tidak lengkap di sebuah parit. (Tribunkaltim.co/Budi Dwi Prasetiyo)

"Kami mengambil sampel tulang bagian penyambung leher untuk dibawa ke Mabes Polri," ungkap Arif, Selasa (18/2/2020).

Arif sendiri belum bisa memastikan kapan hasil autopsi ini akan ke luar, mengingat kondisi jasad yang hanya menyisakan tulang belulang saja.

Permintaan Pihak Keluarga 

Polresta Samarinda melakukan pembongkaran makam balita Yusuf di TPU Muslimin Damanhuri, Jalan KH Damanhuri, Kecamatan Samarinda Utara pada Selasa (18/2/2020).

Baca: Australia Akan Evakuasi 200 Warganya dari Kapal Diamond Princess Yang Dikarantina di Jepang

Baca: Pengungkapan Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat, Janin Disiram dengan Bahan Kimia

Pembongkaran makam balita 4 tahun ini dilakukan atas permintaan pihak keluarga yang masih belum puas dengan hasil pemeriksaan sementara dari kepolisian. Hal tersebut disampaikan langsung oleh ayahanda Yusuf, Bambang Sulistyo.

"Ini murni keinginan kami untuk mengetahui penyebab pastinya," kata Bambang, Selasa (18/2/2020).

Jika hasil autopsi menyatakan tidak ada tanda kekerasan terkait kasus kematian anaknya, lanjut Bambang, pihak keluarga akan menerima dengan catatan, tidak ada intervensi dari pihak manapun.

"Kami harus memikirkan dengan hati-hati untuk menentukan langkah selanjutnya. Apapun hasilnya nanti kami akan menerimanya, asalkan tidak ada intervensi dari pihak lain," lanjut Bambang.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman Senin (17/2/2020) hari ini dalam konfrensi pers bersama awak media di dampingi oleh Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa.

Bongkar Makam Balita Ahmad Yusuf

Ahmad Yusuf sebelumnya hilang di PAUD Samarinda Kalimantan Timur dan belakangan ditemukan meninggal dunia dengan organ tubuh tidak lengkap di sebuah parit.

Aparat kepolisian melakukan pembongkaran makam Ahmad Yusuf, Selasa (18/2/2020) di TPU Muslimin Jalan Damanhuri.

Dari pantauan TribunKaltim.co Tim Ahli Forensik tiba di TPU Muslimin Samarinda, sekitar pukul 08.50 Wita.

Baca: Sikap Teddy Bikin Kesal, Keluarga Sesalkan Keputusan Lina: Kenapa Dulu Ninggalin Anak-anak & Suami

Baca: Cegah Penyebaran COVID-19, Bank Rakyat Tiongkok akan Hancurkan Uang Kertas dari Daerah yang Berisiko

Polisi sudah memasang garis polisi untuk mencegah warga atau orang yang tidak berkepentingan tidak masuk.

Setelah tiba, Tim inafis Polresta Samarinda serta Bidokes Polda Kaltim langsung turun untuk mengawal pembongkaran makam jenazah Yusuf.

Proses pembongkaran makam ini pun dihadiri oleh pihak keluarga serta dari Kejaksaan Tinggi Negeri Kalimantan Timur.

Pengasuh Ahmad Yusuf Gazali(4) yang ditemukan meninggal mengenaskan ditemukan parit saluran air sungai, berinisial (ML) dan (SY) diamankan polisi di Mapolsek Samarinda Ulu Jalan Juanda Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (21/01/20)/(TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HP) (Tribun Kaltim)

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian balita tersebut.

Meski, dari pihak Forensik RSUD A. Sjahranie dr Kristina Uli Gultom telah menyatakan jika saat dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, pada balita tersebut.

"Autopsi ini dilakukan karena memang dari pihak keluarga dan juga kepolisian dalam mengungkap penyebab kematian balita tersebut," ungkapnya.

Pihaknya juga tak menutup diri, jika memang dari pihak keluarga menemukan bukti atau fakta-fakta baru.

Mayat balita Ahmad Yusuf Ghozali (4) masih di rumah sakit. Mayatnya ditemukan warga di Samarinda Ulu (TribunMataram Kolase/ Instagram/ TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

"Kalau memang ada ya, kami akan tindaklanjuti, kalau memang ada dugaan anak ini diculik dan diambil organ tubuhnya seperti yang dikatakan," terangnya.

Tetapi, untuk fakta di lapangan dari hasil penyelidikan kepolisian saat ini, balita ini hanyut di parit dengan lebar kurang lebih dua meter, hingga ditemukan 16 hari kemudian.

"Fakta saat ini, anak ini hanyut ke parit dan dari dokter Forensik menyatakan tidak ada unsur-unsur kekerasan," tandasnya. (Tribunkaltim.co)

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Autopsi Jasad Balita Yusuf yang Hilang dari PAUD, Mabes Polri Ambil Sampel Tulang Penyambung Leher

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini