Sebagai kompensasinya, Andri bersedia mengganti kerugian Miratun dengan cara diangsur Rp 1000.000 per bulan.
Rencananya angsuran baru dimulai pada Bulan Maret 2020.
“Dua minggu setelah kejadian uang dan perhiasan hilang, Bu Miratun ditemukan meninggal terbunuh itu,” ujar Mujiono.
Sempat tinggal di rumah Miratun membuat Rian paham seluk beluk rumah dan kebiasaan ibu kosnya itu.
Hal itu memudahkan Rian masuk ke rumah korban dan membunuhnya.
Miratun, janda kaya tanpa anak ini ditemukan meninggal di kamarnya, Jumat (14/2/2020) dini hari.
Saat ditemukan wajahnya dibekap dengan bantal dan guling, kemudian tubuhnya digulung dengan kasur lipat.
Hasil autopsi menunjukkan, ada banyak pembuluh darah Miratun yang pecah, karena nafasnya tertahan.
Titik pembuluh darah yang pecah antara lain ada di kepala, tangan, kantung mata bawah, tangan, serta jemari yang terihat membiru.
Selain itu rusuk kanannya juga patah. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ketua RT Tidak Pernah Menerima Data Identitas Diri Rian, Saat Kos di Rumah Miratun,