News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dari Kalimantan Mau Cari Kerja, Pemuda Ini Malah Bunuh Janda Kaya Untuk Menguasai Hartanya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rian Dicky F (26), tersangka pembunuh Miratun, janda kaya raya warga Lingkungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Penyidik Satreskrim Polres Tulungagung telah menetapkan Rian Dicky F (26) sebagai tersangka pembunuh Miratun (68), janda kaya raya warga Lingkungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut.

Rian sebelumnya adalah anak kos asal Kalimantan Selatan yang pernah tinggal di rumah Miratun, pada 25-31 Januari 2020.

Kepada polisi, Rian mengaku awalnya berniat mencari kerja di Tulungagung.

Dia sempat tinggal di rumah pamannya yang ada di belakang rumah Miratun.

Karena rumah itu kecil, pamannya yang menyarankan untuk kos di rumah Miratun.

"Paman yang minta saya kos di sana, sudah dibayar satu bulan penuh," ujar Rian, saat konferensi pers bersama Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Senin (24/2/2020).

Baca: Pembunuh Janda Kaya di Tulungagung Tertangkap Saat Kunjungi Kekasih, Emas Rampasan Dijual di Madura

Baca: Pria Asal Negara Cristiano Ronaldo Kepergok Mesum dengan Janda, Diarak Warga, Wanita Mengaku 2 Hal

Saat di rumah Miratun itulah, Rian mencuri sebuah kalung dan uang sebanyak Rp 4.000.000, kemudian kabur.

Kalung itu sempat dijual di Surabaya dan laku sekitar Rp 7.000.000.

Karena uang hasil kejahatan itu habis, Rian berniat mencuri lagi di rumah Miratun.

Ia berangkat dari Surabaya ke Tulungagung, Kamis (13/2/2020) pagi.

Dari Terminal Gayatri Tulungagung, Rian pergi ke Ngunut dengan bus arah Blitar.

Sampai Ngunut sekitar pukul 14.00 WIB, ia sempat mampir ke mini market di ujung gang rumah Miratun untuk membeli minuman dan rokok.

"Niat awalnya hanya mau mencuri, tidak untuk membunuh," ucapnya.

Rian tahu betul kebiasaan Miratun yang biasa pulang pukul 15.00 WIB dari Pasar Ngunut.

Dia menyelinap dari pintu samping kanan yang tidak dikunci, dan langsung memeriksa lemari milik Miratun, namun tidak ada uang atau perhiasan.

Saat itulah dia ingat, Miratun selalu memakai perhiasan emas jika berjualan di lapaknya, di Pasar Ngunut.

"Saya kemudian menunggu dia di kamar belakang sampai pulang dari pasar," ungkap Rian.

Di kamar belakang itu Rian sempat merokok dan menghabiskan minumannya sampai Miratun pulang.

Saat mendengar tuan rumah pulang, Rian langsung mencekik perempuan bertubuh kecil itu.

Saat dicekik itulah Miratun pingsan, namun Rian terus meneruskan serangannya dengan membekap mulut dan hidung Muratun dengan bantal dan guling.

Lututnya menekan rusuk kanan Miratun, hingga tulangnya patah.

Setelah Miratun meninggal, Rian melucuti perhiasan emas berupa anting, gelang dan kalung.

Tubuh Miratun kemudian digulung dengan kasur lipat, dan kamarnya digembok dari luar.

"Setelah itu saya balik ke Surabaya, perhiasannya saya jual laku sekitar Rp 8.000.000," sambung Rian.

Uang hasil perhiasan itu dipakai untuk membayar kos di Jalan Nias Surabaya, dan sisanya untuk bersenang-senang. (David Yohanes)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pengakuan Blak-blakan Anak Kos Pembunuh Janda Kaya di Tulungagung, Tahu Kebiasaan Korban Sehari-hari

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini