News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Baru Penamparan di KRL, 2 Wanita Turun di Stasiun yang Sama dan Ini yang Dilakukan Petugas

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral aksi ibu-ibu jambak rambut wanita muda di KRL

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video viral di media sosial Twitter yang memperlihatkan orang tua menjambak dan menampar penumpang Kereta Rel Listrik (KRL).

Diketahui video berdurasi 36 detik ini dibagikan oleh akun bernama @rinafarzia.

Dalam rekaman tersebut terjadi keributan antara dua orang perempuan pengguna KRL.

Perempuan yang mengenakan pakaian berwana hijau berdiri di hadapan penumpang lainnya yang duduk di bangku.

"Lihat dong kamu berdiri," ujar perempuan berbaju hijau sambil menarik tangan si penumpang perempuan lainnya.

Perempuan berbaju hijau terus memaksa dan menarik agar penumpang yang duduk tadi untuk berdiri.

Lantaran tidak mau menuruti keinginannya, perempuan berbaju hijau terlihat menjambak rambut dan melayangkan tamparan ke pipi sebelah kanan penumpang yang tetap dalam posisi duduk tersebut.

Baca: Cerita Lengkap 6 Bocah Ditinggal Wafat Kedua Orangtuanya, Viral dan Warga Tergerak Beri Bantuan

Melihat keributan yang terjadi, muncul dalam rekaman seorang pria mengenakan seragam bertuliskan SATPAM menghampiri kedua perempuan dan mencoba melerai.

Kedatangan petugas tidak membuat perempuan yang berpakaian hijau meredam kemarahannya.

"Saya ini orang tua," katanya dan kembali melayangkan tamparannya.

Suasana semakin ramai dan terlihat sejumlah orang lainnya mencoba menghentikan keributan tersebut.

Viral Video Orang Tua Jambak dan Tampar Penumpang Lainnya di dalam KRL, Ini Tanggapan PT KC (Twitter.com/rinafarzia)

Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba membenarkan kronologi kejadian tersebut. 

Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi di KRL KA 1204 pemberangkatan Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Bogor, Sabtu (22/2/2020) malam.

Berdasarkan infomasi yang dihimpun oleh PT KCI, diketahui perempuan berpakaian hijau tersebut naik dari Stasiun Jakarta Kota.

Dalam perjalanan dari Stasiun Tanjung Barat ke Stasiun Lenteng Agung, seorang petugas pengawalan kereta (walka) mengingatkan mengenai barang bawaan perempuan tersebut, namun ia menolak.

"Sejumlah pengguna lain ikut bereaksi dan mengingatkan," ujar Anne, Senin (24/2/2020). 

Anne melanjutkan, kereta berhenti di Stasiun Universitas Pancasila, sesuai SOP yang ada walka turun saat proses buka tutup pintu kereta di Stasiun untuk mengamankan naik turun pengguna. 

"Saat itu, pelaku tiba-tiba menghampiri pengguna yang ada di depannya dan melakukan tindakan sebagaimana yang terlihat di video"

"Ketika pintu sudah menutup, petugas walka kembali naik kereta kemudian berusaha melerai dengan sopan dan tetap berusaha melindungi korban" beber Anne.

Baca: Postingan Video Keributan di KRL Kembali Viral, PT KCI Ingatkan Pentingnya Etika Ber-KRL

VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba di Stasiun Jatinegara, Jumat (12/4/2019). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Peristiwa berlangsung selama kurang lebih satu menit.

Ketika KRL melanjutkan perjalanan, petugas memindahkan perempuan tersebut dengan mencarikan tempat duduk di lokasi lain, serta berusaha menenangkan.

Pasca kejadian kondisi di kereta kembali kondusif atas dukungan pengguna jasa lain.

Petugas tetap mengawal perjalanan agar tidak terjadi kericuhan lanjutan.

"Pengguna jasa kemudian menyampaikan kondisinya baik dan petugas kembali memastikan, sementara pelaku aksi juga sudah kembali tenang," tutur Anne.

Sesampainya di Stasiun Bojonggede, kedua perempuan yang terlibat keributan tersebut turun di stasiun yang sama.

Petugas walka memastikan keduanya melewati rute yang berbeda untuk keluar dari stasiun.

Anne menjelaskan pihaknya masih berusaha bertemu langsung dengan pengguna yang mengalami peristiwa ini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

"Kita tanya dari sudut pandangnya mengenai kejadian ini," jelasnya. 

Terakhir menurut Anne, fenomena viralnya kejadian di atas KRL bisa berdampak buruk di kemudian hari. 

"Belajar dari unggahan-unggahan viral terkait kasus yang sama pada waktu sebelumnya, fenomena tersebut sangat berdampak psikis bagi pengguna dan keluarga dari mereka yang ada dalam video atau foto yang viral"

"Dan banyak berujung bullying dalam waktu yang lama," kata Anne.

Anne meminta kepada semua pengguna KRL untuk saling menghormati serta menciptakan suasana yang nyaman dan aman secara besama-sama. 

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini