TRIBUNNEWS.COM - Kakak kandung istri IYA, R (36) menyebut, kelalaian tersangka yang membuat 10 siswa SMPN 1 Turi meninggal dunia dalam tragedi susur sungai, tak sama dengan tindak korupsi.
Sehingga, dirinya menyayangkan jika IYA dihakimi oleh warganet dengan pendapatnya sendiri.
Menurut R, IYA akan bertanggung jawab atas kelalaiannya, dan tak akan melarikan diri.
Pasalnya, tersangka juga ikut membantu evakuasi siswa SMPN 1 Turi yang hanyut pada Jumat (21/2/2020) lalu.
"Pasti akan bertanggung jawab. Tidak akan melarikan diri seperti yang diberitakan selama ini."
"IYA juga ikut menolong sampai tidak memerhatikan keselamatan sendiri."
"Sempat ke rumah sakit juga melihat kondisi anak-anak malam itu," ungkap R, dikutip dari TribunJogja.com, Rabu (26/2/2020).
Baca: Di-bully Tetangga dan Netizen, Keluarga Tersangka Susur Sungai Diungsikan dan Didampingi Psikolog
Baca: Kondisi Istri Tersangka Tragedi Susur Sungai Memilukan! Kini Sang Anak Terima Hujatan Kelewat Sadis
Menurutnya, IYA langsung menyerahkan diri ke polisi pada Jumat (21/2/2020) malam.
"Jumat malam itu enggak kemana-mana. Langsung menyerahkan diri ke polisi. Karena memikirkan keamanan istri dan anaknya juga," katanya.
"Kami dari keluarga juga akan kooperatif. Kami serahkan kasus ini kepada pihak yang berwenang," jelas R.
Ia menyebut, IYA memang sering menjadi koordinator kegiatan siswa.
"Kami dari keluarga tahunya beliau yang paling sering ditugasi sekolah untuk kegiatan siswa, baik study tour atau lomba."
"Karena mungkin masih muda sendiri, masih enerjik, juga guru olahraga," ujarnya.
R mewakili pihak keluarga, menyampaikan permohonan maaf kepada 10 keluarga korban yang meninggal dunia dalam tragedi nahas tersebut.