"Tapi dapat segitu juga cuma sekali pas ramai pilpres itu. YouTube diisi game, berita, kartun," ujar alumni SMA Muhammadiyah Salatiga ini.
Febri tak ingin menyusahkan orangtuanya.
Meski tak bisa membantu bekerja seperti orang pada umumnya, dia berharap dengan membuka chanel YouTube bisa sedikit membantu keuangan keluarga.
"Bapak sudah bekerja, aku juga harus bisa hidup mandiri," ujar Febri.
Setelah chanel YouTube dihapus, kini Febri masih berusaha membuat chanel YouTube baru dengan konten menarik. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Perjuangan Febri Manusia Kayu Salatiga 17 Tahun Terbaring di Kasur, Jadi Youtuber Sambung Hidup, .