Informasi yang dihimpun Tribun, sebelum korban ditemukan tewas oleh anaknya, sempat terdengar cekcok antara korban dan sang suami.
Diduga cekcok dipicu akibat pelaku merasa cemburu dengan korban.
Hingga kini, keberadaan JG belum diketahui.
Anak kandung korban, BMG (14) juga mengaku tidak mengetahui keberadaan bapaknya.
"Aku pun enggak tahu di mana. Tadi malam sempatnya jalan berdua bapak sama ibu tapi enggak tau ke mana. Enggak pernah ribut aku dengar selama ini. Terkejut lah tadi," ujar BMG.
Rumah korban ini berada di area perkebunan kelapa sawit Desa Timbang Deli Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang.
Di lahan milik PJKA itu, korban mempunyai rumah dua unit.
Jarak antar rumah satu dan rumah yang kedua hanya berkisar 10 meter saja. Posisinya di bagian depan dan belakang.
"Kalau aku sama adek tadi malam tidurnya di rumah depan. Bapak sama ibu tidurnya di rumah belakang. Aku pun enggak tahu jam berapa mereka tadi malam pulang karena udah tidur,"ucap BMG.
Siswa kelas X SMA Negeri 1 Galang ini mengetahui ibunya ditemukan tewas setelah bangun pagi sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu ia pun membuka pintu rumah di bagian belakang.
"Aku mau mandi makanya datang ke rumah yang belakang ini. Kubuka pintu kondisi ibu sudah berdarah darah. Baru kemudian aku lapor sama keluarga. Saat itu bapak sudah enggak ada lagi," katanya.
Saat diwawancarai www.t ribun-medan.com, BMG pun keberatan kalau rumah dan foto dirinya diambil.
"Kalau difoto aku enggak izin," kata BMG.