Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Fadli Taradifa
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Lintas Panyabungan tepatnya di Desa Hutarim Baru, Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Selasa (3/3/2020) malam sekira pukul 18.30 WIB menewaskan dua orang.
Mitsubishi dengan nomor polisi BB 1720 RA yang dikemudikan Ahmad Riadi Tanjung (22) yang masuk ke dalam jurang sedalam 30 meter itu, mengakibatkan tiga orang luka berat dan 19 luka ringan.
Kecelakaan minibus yang mengangkut 24 penumpang disebut merupakan siswa Pondok Pesantren Purba.
Namun, terkait para remaja yang disebut sebagai siswa/i ponpes, dibantah oleh Sekretaris Ponpes Purba Baru, Muklis.
Muklis yang dihubungi Tribun Medan melalui saluran telepon, Rabu (4/3/2020) menjelaskan bahwa para korban merupakan masyarakat umum.
Baca: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, 1 Tewas 2 Luka Berat, Terjadi Saat Jalanan Sepi
Baca: Sederet Fakta Di Balik Kasus Hoaks Penculikan Bayi di Pondok Cabe, Diterlantarkan Suami Jadi Pemicu
Baca: Cemburui Adik Kandung, Loiker Mengamuk Bacok Anggota Keluarga, Istri Luka, Anak Tewas
"Kecelakaan anak-anak, itu masyarakat Purba bukan siswa Pondok Pesantren," jelasnya singkat.
Terkait informasi yang dihimpun bahwa para korban merupakan siswa Ponpes, Muklis menjelaskan bahwa dirinya tidak paham.
"Kita kan di sekolah, kita kurang paham itu," ungkapnya.
Saat dijelaskan lebih rinci, Sekretaris Pondok Pesantren Purba Baru mematikan telpon dan saat dicoba menghubungi kembali, hingga kini tidak direspon.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua korban meninggal atas nama M Iqbal (15) dan M Ansori (15) yang merupakan pelajar warga Desa Purba Baru Kecamatan Lembang Sorik Marapi, Kabupaten Madina.
“Meninggal ada dua dan luka berat ada tiga. Jumlah keseluruhan penumpang 24 orang. Sedangkan yang dirujuk luka berat ke Rumah Sakit di Padang satu orang, dan dua orang dirujuk ke Rumah Sakit Panyabungan. Sementara yang lainnya sudah kembali, sedangkan korban meninggal sudah di rumah duka,” kata Kanit Laka Polres Madina Iptu M Dalimunthe menjelaskan, Rabu (4/3/2020) pagi.
Baca: Jokowi Targetkan Tak Ada Lagi Kemiskinan Ekstrem di 2024
Baca: Menilik Harta Kekayaan 4 Calon Kepala Otoritas Ibu Kota Baru, Siapa yang Paling Kaya?
Dalam kecelakaan tunggal tersebut, mobil minibus mengangkut 24 penumpang yang merupakan pelajar.
Kecelakaan bermula saat mobil penumpang bus merek Mitsubishi No Pol BB 1720 RA yang dikemudikan Ahmad Riadi Tanjung datang dari arah Natal menuju Panyabungan dengan kecepatan tinggi dan membawa penumpang yang berlebih.
Sesampainya di TKP diduga bus mengalami rem blong dan hilang kendali sehingga masuk kedalam jurang sedalam 30 meter.
Sejauh ini, pihaknya menduga bus masuk ke jurang usai mengalami rem blong saat hendak berbelok.
Begitupun hal ini masih dalam proses penyelidikan pihaknya untuk memastikan penyebab kecelakaan.
“Kemungkinan (rem blong). Cuma belum ita cek remnya apakah blong atau nggak. itukan harus kita buktikan. Tapi yang jelas itu, kalo untuk kecepatannya sekitar 60 KM per jam karena posisi persneleng gigi tiga,” jelasnya.
Dikatakan Dalimunthe, bus mengangkut pelajar Pondok Pesantren Purba Baru yang hendak berwisata karena proses belajar mengajar di hari Selasa selalu libur.
“Kalo itu belum kita konfirmasi lebih lanjut, karena kami fokusnya untuk korban dan evakuasi mobil dahulu. Mereka pelajar semua di Pesantren Purba. Kemungkinan besar orang itu baru selesai main-main karena kalau hari Selasa pesantren di sini libur. Mereka biasa rekreasi lah ke tempat wisata. Tapi, kita masih menunggu konfirmasi dari pihak korban,” sebutnya.
Pascakejadian, supir bus Riadi Tanjung mengalami terkilir kaki kanan dan luka memar pada lutut kiri.
Kini ia juga telah diamankan di kantor Kanit Lakalantas Polres Madina untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
“Sopir sudah kita amankan, tapi belum kita periksa. Hanya baru buat laporan polisi dan masih di TKP ini. Untuk barang bukti juga belum diangkat ini,” pungkasnya.(mft/tri bun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kecelakaan Tunggal Mini Bus di Madina, Sekretaris Ponpes Purba Baru Sebut Bukan Siswa Mereka