News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Timbun Masker, Polisi Tangkap 2 Mahasiswa Asal Makassar, Begini Caranya Dapatkan 200 Boks

Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga membeli obat di salah satu apotik yang dipasang tulisan Masker Kosong di Jalan Bojong Sayang, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (3/3/2020). Pasca diumumkan dua warga Indonesia positif tekena virus corona, keberadaan masker di Bandung langka atau susah didapat. Bahkan di hampir semua apotik di Bandung persediaannya sudah habis. Padahal mayoritas warga yang hilir mudik di jalanan terlihat tidak mengenakan masker. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Menurut Priyo, dari hasil pemantauan sementara, pihaknya belum menemukan adanya indikasi penimbunan masker yang menyebabkan terjadinya kelangkaan.

Baca: Buat Makan Saja Kurang, Ini Malah Beli Masker Mahal, Duit Dari Mana?

Baca: Polisi Tetapkan 2 Mahasiswa Jadi Tersangka Timbun 200 Boks Masker di Makassar, Caranya Terungkap

"Pemantauan akan terus kita lakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan yang memanfaatkan situasi ini," kata Priyo, Rabu (4/3/2020).

Selain itu, Priyo juga mengimbau kepada penjual masker untuk tidak mematok harga tinggi, apalagi sampai melakukan penimbunan.

"Jelas akan dikenakan sanksi pidana jika ada yang kedapatan menimbun masker," ujarnya.

Jenderal bintang dua ini pun mengimbau masyarakat di Palembang untuk tidak panik berlebihan.

Apalagi sampai memborong masker di sejumlah tempat untuk kepentingan tertentu.

Baca: Fakta 4 Kasus Penimbunan Masker di Sejumlah Daerah Dibongkar Polisi, Ini Ancaman Hukumannya

Baca: 2 WNI di Indonesia Positif Corona, Adi Nugroho Ikut Antre Beli Masker Seharga Rp 550 Ribu

"Jangan sampai nanti ada pihak-pihak yang memanfaatkan, kepanikan dengan menyimpan masker dan menjual dengan harga tinggi. Untuk sembako jangan memborong berlebihan," tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo meminta masyarakat tidak menanggai berlebihan soal virus corona.

Penjual saat melayani pembelian masker dan cairan pembersih tanga di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sidak dilakukan menyusul melambungnya harga jual hingga minimnya ketersediaan masker usai pemerintah menyatakan dua warga negara Indonesia positif virus Corona. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Apalagi membeli masker dalam jumlah banyak hingga menyebabkan kelangkaan.

"Karena masker ini dari yang saya baca dan menurut pendapat ahli tidak bisa dipakai sepenuhnya untuk menghindari virus corona. Baik memang dalam mencegah, tetapi jangan jadi terlalu sekali, gunakan masker sewajarnya dan masyarakat jangan salah kaprah," kata Harno.

Harno pun mengimbau masyrakat mencegah virus corona dengan melakukan pola hidup sehat dan menjaga diri dari penyebaran penyakit, tak hanya soal virus corona.

Baca: Polemik Virus Corona, Adi Nugroho Rela Bayar Rp 1,1 Juta Demi 2 Box Masker: Tiap Ngantri Harga naik

Baca: Lindungi Diri dengan Buat Masker dan Hand Sanitizer di Rumah, Tak Perlu Takut Kehabisan Stock

Sebab, seluruh penyakit sama bahayanya jika kita tidak menerapkan pola hidup sehat.

"Hal paling penting adalah memperhatikan kesehatan diri dan jangan lupa berdoa. Sebab bukan hanya corona baru menjaga. Setiap penyakit lainnya juga, sebab penyakit kalau sudah bersarang di tubuh sangat mengangu aktivitas," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jadi Tersangka, Begini Cara 2 Mahasiswa di Makassar Dapatkan 200 Boks Masker dan Polda Sumsel Bentuk Timsus untuk Selidiki Kelangkaan Masker di Palembang

(Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini