TRIBUNNEWS.COM - Seorang wali murid SMA di Jambi diduga melakukan penganiayaan dan ancaman terhadap kepala sekolah berinisial L.
Plt Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Syahran mengatakan, dugaan tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Sehingga, diperoleh kesepakatan untuk mempolisikan wali murid tersebut.
”Tadi sudah dilaporkan ke Disdik dan sudah dimusyawarahkan dengan PGRI dan pengawas."
"Dari kesepakatan tadi akan melaporkan ke pihak yang berwajib,” kata Syahran, dikutip dari TribunJambi.com, Sabtu (7/3/2020).
Baca: Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah, Tak Terima Ponsel Anak Dikumpulkan, Bawa Pistol Letuskan Tembakan
Baca: Gegara HP Anak Disita saat Ujian, Wali Murid Berpistol Aniaya Kepsek, Sempat Lepas Tembakan Ancaman
Baca: Tak Terima HP sang Anak Dikumpulkan, Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah: Bawa Pistol Letuskan Tembakan
Laporan tersebut juga dibenarkan oleh Wakapolres Tanjab Barat, Kompol Wirmanto.
"Iya, sudah ada laporan, tadi kita juga sudah bertemu dengan PGRI," ungkapnya.
Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan terhadap kepala sekolah tersebut.
Kronologi
Menurut penuturan kepala sekolah, peristiwa tersebut bermula dari pelaksanaan ujian yang berbasis online, Rabu (4/3/2020).
Sebagai upaya untuk memaksimalkan kerja wifi di sekolah, para siswa dilarang untuk mengoperasikan ponselnya.
Sehingga, semua siswa diminta untuk mengumpulkan ponsel dibawa ke sekolah.
Namun, ada satu siswa yang tak mau untuk mengumpulkan telepon genggamnya.
“Siswa bersangkutan beralasan orang tuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan."
"Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orang tuanya,” jelas Lukman.
Baca: Mediasi Buntu, Kasus Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah & Letuskan Pistol di Sekolah Dibawa ke Polisi
Baca: Tak Terima HP sang Anak Dikumpulkan Saat Ujian, Wali Murid Nekat Aniaya Kepsek & Letuskan Tembakan
Baca: Serang Kepala Sekolah dan Tunjukan Pistol Terselip di Pinggannya, Wali Murid Dilaporkan ke Polisi
Sore harinya, orang tua dari murid yang tak mau mengumpulkan ponsel tersebut datang ke sekolah.
Kepala sekolah bersama waka kurikulum dan lainnya langsung ke luar ruangan setelah terdengar suara ledakan keras.
“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar," kata Lukman.
"Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki langsung membentak dan memukul kepsek."
"Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut," jelasnya.
Wali murid tersebut lalu memperlihatkan pistol yang terselip di pinggang.
"Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” ungkapnya.
Baca: Momen Kedekatan Gubernur Jateng dan Wali Kota Surabaya, Ganjar Tanya Alasan Risma Sering Marah
Baca: Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah, Tak Terima Ponsel Anak Dikumpulkan, Bawa Pistol Letuskan Tembakan
Baca: Aksi Polisi di Jambi Nyanyi Jiayou Wuhan Viral dan Disorot Dunia, Kapolri Tawarkan Sekolah Perwira
Menurutnya, wali murid tersebut juga mengeluarkan kata-kata umpatan.
Tak hanya sampai di situ, dia lalu mengambil kayu.
Beruntung, wali murid tersebut tak melakukan pemukulan.
Kepsek Merasa Terancam
Setelah kedatangan dari wali murid yang membawa senjata api tersebut, kepala sekolah mengaku terancam.
Sebelum melapor ke polisi, kepsek mencoba untuk melakukan mediasi dengan Kepala Desa Bukit Harapan.
Namun, mediasi tersebut berakhir buntu, karena tak diperoleh sebuah kesepakatan.
Akhirnya, kepala sekolah melapor ke korwil dan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Kepala Desa Bukit Harapan, Yusuf menyampaikan, tidak ada titik terang dalam mediasi dengan kepala sekolah.
"Kita sudah upayakan mediasi tapi tidak ada titik terang. Kita serahkan ke pihak berwenang," kata Yusuf, dikutip dari TribunJambi, Sabtu (7/3/2020).
Baca: Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah, Tak Terima Ponsel Anak Dikumpulkan, Bawa Pistol Letuskan Tembakan
Baca: Sosok Remaja 15 Tahun yang Bunuh Bocah 6 Tahun Diungkap Tetangga, Ketua RT, hingga Kepala Sekolah
Baca: Serang Kepala Sekolah dan Tunjukan Pistol Terselip di Pinggannya, Wali Murid Dilaporkan ke Polisi
Mengenai laporannya tersebut, L menyarankan untuk melakukan konfirmasi pada pihak kepolisian.
"Satu pintu saja,” katanya di Mapolres Tanjab Barat usai membuat laporan polisi.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJambi.com/Darwin)