Laporan Wartawan Tribun Lampung Endra Zulkarnaen
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Gara-gara menyantap nasi, ayam, tahu dan mie goreng, sekitar 90 warga di Mesuji diduga mengalami keracunan makanan.
Puluhan warga diduga keracunan makanan setelah menghadiri hajatan di Desa Bumi Harapan, Desa Bukoposo, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, Minggu (8/3/2020) malam.
Rata-rata, ke-90 warga tersebut mengeluhkan sakit perut dan mual-mual.
Berikut fakta-fakta 90 warga di Mesuji diduga keracunan makanan.
1. Hadiri Hajatan
Puluhan warga diduga keracunan makanan setelah menghadiri hajatan di Desa Bumi Harapan, Desa Bukoposo, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, Minggu (8/3/2020) malam.
Mereka mengalami sakit perut dan mual-mual seusai mengonsumsi nasi dalam acara hajatan.
Selain warga Mesuji, keracunan juga dialami warga Indraloka II, Tulangbawang Barat.
Bidan di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, Lina mengatakan, puluhan warga mendatanginya karena mengeluhkan pusing, mual, diare, dan demam.
Baca: Deretan Makanan Ini Jadi Favorit di Indonesia tapi Tak Disukai oleh Warga Negara Lain
Baca: Kabar Penculikan Bayi 5 Bulan di Angkot Lebak Bulus-Parung Dipastikan Hoaks
"Sebagian besar warga dirujuk ke puskesmas rawat inap untuk mendapatkan perawatan intensif. Beberapa warga mengaku menyantap nasi undangan (punjungan) yang diberikan oleh pihak yang mengadakan resepsi hajatan," ujar Lina, Senin (9/3/2020).
2. Sampai 90 Orang
Jumlah warga Way Serdang, Mesuji yang mengalami keracunan massal mencapai 90 orang.
Dari jumlah tersebut, 24 korban di antaranya menjalani rawat inap di puskesmas.
Camat Way Serdang Anwar Pamuji membenarkan peristiwa keracunan massal yang dialami warganya.
Namun, ia memastikan sebagian besar korban keracunan sudah kembali ke rumah.
Anwar menyebutkan, ada 24 korban yang dirawat inap di puskesmas.
Sementara 66 korban lainnya hanya menjalani rawat jalan.
"Total yang keracunan 90 orang. Yang dirawat di puskesmas 24 orang, yang rawat jalan ada 66 orang. Mereka yang rawat jalan masih terus kita pantau," ungkap Anwar, Senin (9/3/2020).
Baca: Polisi Pastikan Matinya Sejumlah Hewan Peliharan di Cibarusah Bekasi Akibat Keracunan
Baca: Tegur Artis Aima Diaz saat Jadi Saksi Kasus Wawan, Hakim: Jangan Kamu Kira Sinetron
Anwar menjelaskan, warga yang keracunan mengalami gejala kepala pusing, perut mual, dan muntah seusai menyantap nasi tonjokan yang dibagikan warga yang mengadakan hajatan di Way Serdang.
"Mereka sebagian ada yang dapat nasi tonjokan itu hari Sabtu siang. Terus malamnya baru mereka merasakan mual, pusing, dan muntah. Sebagian lagi ada yang dapat hari Minggu. Nah, mereka juga merasakan mual malam harinya," beber Anwar.
Dia menyebutkan, warga yang berhajat itu berada di Dusun Labuan Indah, yang merupakan desa kantong yang berada di kawasan Register 45.
"Yang hajatan itu sebenarnya tinggal di kawasan Register 45, masuk desa kantong Labuan Indah," katanya.
3. Diskes Ambil Sampel Makanan
Sementara Dinas Kesehatan Mesuji telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan puluhan warga sakit perut massal.
Kasi Surveylans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Mesuji Hasim mengatakan, pihaknya telah membawa sampel makanan ke Bandar Lampung untuk diuji.
"Kami pihak Diskes belum bisa memastikan penyebabnya. Setelah uji laboratorium nanti, penyebabnya akan disampaikan secepatnya," ujarnya.
Camat Way Serdang Anwar Pamuji juga memastikan petugas Diskes Mesuji telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab warga keracunan.
"Hasilnya nanti setelah uji lab selesai. Sekarang sampel makanannya sedang dibawa ke Bandar Lampung untuk uji lab," tandas Anwar.
4. Petugas Puskesmas Siaga di Lokasi
Puskesmas Rawat Inap Buko Poso, Way Serdang menindaklanjuti peristiwa keracunan dengan mengirim petugas medis ke lokasi hajatan.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Buko Poso Hendri mengungkapkan, saat ini sejumlah petugas medis telah diturunkan ke lokasi hajatan tersebut.
Ini dilakukan untuk meminta keterangan dari warga dan memastikan penyebab terjadinya sakit perut massal dan mual.
Petugas juga akan mengamankan sampel makanan berisi nasi, ayam, tahu, dan mi goreng itu.
"Hingga saat ini puluhan warga sedang menjalani perawatan atau observasi di puskesmas guna memulihkan kondisi tubuhnya," papar Hendri, Senin (9/3/2020).
5. Kecamatan Terus Pantau
Pihak Kecamatan Way Serdang, Mesuji bergerak cepat untuk menindaklanjuti kasus keracunan makanan massal yang dialami puluhan warga.
Sekretaris Kecamatan Way Serdang Tamyani mengatakan, pihaknya telah memerintahkan aparatur kampung untuk memantau kondisi warga yang menjadi korban keracunan makanan.
"Yang rawat jalan sudah diminta dipantau kepada aparat pemerintah kampung, bagaimana perkembangannya. Kalau memang ada yang urgen, kita minta segera bawa ke puskesmas," terang Tamyani, Senin (9/3/2020).
Saat ini, kata dia, sebagian besar warga yang mengalami keracunan makanan hanya menjalani rawat jalan.
Sedangkan 24 warga lainnya masih membutuhkan perawatan di puskesmas.
"Sementara ini nggak ada lagi yang muntah-muntah. Tapi mereka yang rawat inap masih sering ke kamar kecil untuk buang air besar," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judulGara-gara Mi Goreng, 90 Orang di Mesuji Mendadak Sakit Perut dan Mual-mual, Berikut Faktanya