"Sebelumnya saya bingung saat ditawari jadi pemeran Delis. Tapi setelah dibujuk akhirnya mau juga. Lagipula ini tugas mulia membantu kerja aparat negara yaitu polisi," kata Sinta, disela rekonstruksi.
Sinta didandani layaknya Delis saat peristiwa pembunuhan terjadi. Yakni mengenakan seragam pramuka, menggendong tas sekolah serta sepatu basket hitam mirip seperti yang dikenakan Delis saat itu.
Menurut Sinta, sebelum pelaksanaan rekonstruksi dirinya sudah dibekali pengetahuan seputar adegan yang harus diperagakannya.
Sehingga saat pelaksanaannya tidak canggung.
"Tapi ada beberapa adegan yang membuat saya deg-degan dan canggung. Yaitu saat dipegang tersangka dan saat harus menjulurkan kedua tangan ke bagian depan perut tersangka," ujar Sinta.
Adegan dimana kedua tangan Sinta menjulur ke perut depan BR, yaitu reka ulang saat BR membawa jasad Delis dari rumah kosong ke lokasi gorong-gorong depan sekolah di Jalan Cilembang.
"Awalnya saya ragu-ragu. Tapi ini tugas, ya akhirnya dijalani walau deg-degan. Tangan saya dikedepankan ke bagian depan perut tersangka," kata Sinta.
Semua adegan rekonstruksi yang melibatkan Sinta akhirnya selesai dan dilakukan dengan lancar.
Sejumlah adegan tertentu diganti dengan model boneka yang juga didandani seragam pramuka, menggendong tas sekolah serta mengenakan sepatu basket hitam.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Akhir Tragis Delis di Tangan Ayah, Seandainya Dia Lari ke Arah Depan Rumah,