TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo pada Rabu (11/3/2020).
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, menyatakan pasien yang disembunyikan identitasnya itu belum dipastikan terjangkit virus corona.
Tim medis masih menunggu hasil pemeriksaan sampel swab hidung dan tenggorokan yang telah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Satu yang pasti, setelah dinyatakan meninggal, jenazahnya langsung dibungkus plastik.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Dr Moewardi Solo, Harsini, menuturkan hal itu dilakukan sebagai bentuk protokol pemulasaran jenazah.
"Saat diserahkan ke keluarga, jenazah dibungkus plastik," ucap Harsini dalam konferensi pers di kantor Dinkes Jateng, Semarang, Kamis (12/3/2013) malam.
Baca: Selain Covid-19, 5 Penyakit Ini Pernah Berstatus Pandemi Global, Termasuk Flu Babi
Baca: China Bagi Pengalaman Pengobatan TCM pada Iran untuk Perangi Covid-19
Baca: Bek Juventus, Daniele Rugani, Positif Terjangkit Corona COVID-19, Bianconeri Lakukan Karantina
Plastik tersebut tidak boleh dibuka hingga ke liang pusara.
"Hal itu dilakukan karena kami belum mengetahui penyebab meninggalnya pasien," jelasnya.
Pemeriksaan terakhir, pasien meninggal karena gagal napas yang diakibatkan pneumonia.
Pihaknya belum mengetahui hasil pemeriksaan sampel swab keluar.
Yulianto Prabowo, menambahkan pihaknya akan meminta keterangan kepada Balitbangkes secepatnya.
"Besok kami akan konfirmasi ke sana apakah hasilnya sudah keluar," ucapnya.
Sebelumnya Harsini menyampaikan 2 PDP yang ditangani RS Moewardi tidak mempunyai riwayat kunjungan ke luar negeri.
Salah satu pasien tersebut meninggal, sedangkan satunya masih dalam ruang isolasi.