TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU – Sinergi Masyarakat dan Badan Usaha di bidang pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang telah beroperasi sejak 2017, dinilai sukses dan berkesinambungan.
Hal ini bisa dijadikan sebagai model percontohan pembangunan infrastruktur pedesaan berupa PLTS-PLTS Desa di seluruh Indonesia.
“PLTS di Pulau Karampuang bisa jadi model percontohan PLTS Desa yang tepat, yang bisa dibangun di 7.000 desa di seluruh Indonesia," kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono saat meninjau proyek itu di Mamuju, Rabu (18/3/2020).
Ia didampingi Asisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat M Natsir.
Untuk itu, Agung meminta PLTS ini harus dipelihara baik, karena selain menjadi sumber energi listrik untuk rumah tangga, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi kegiatan industri pedesaan.
"Saya minta energi yang dihasilkan PLTS Karampuang tidak hanya dimanfaatkan untuk listrik rumah tangga saja, tetapi juga untuk kegiatan produktif," katanya.
Baca: Sakit Hati Mau Ditinggal Nikah Pacar Gelapnya, Pria di Mamuju Ini Sebar 13 Video Mesum dengan Pacar
Baca: Mantan Dirkeu Angkasa Pura II Dituntut Hukuman 5 Tahun Penjara
Baca: Solo KLB Corona, Wali Kota Solo Berencana Siapkan Rumah Sakit Khusus untuk Corona
Ia mencontohkan, di lokasi itu bisa dibuat kompleks rumah makan sehingga menjadi pusat kuliner.
"Karena selain panorama Pulau Karampuang indah, dunia bawah laut sekeliling pulau ini juga bagus buat menyelam,” ujar Agung Laksono.
COO PT Sky Energy Indonesia Tbk, Kurniadi Widyanta mengatakan, selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, energi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan industri setempat.
“Melihat realitas pengelolaan PLTS yang sudah beroperasi berkesinambungan di Pulau Karampuang, maka ini (PLTS Karampuang) dapat dijadikan percontohan bagi daerah-daerah lain," katanya.
Selain itu mendukung proyek energi terbarukan,proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Kurniadi Widyanta menambahkan, pihaknya akan tetap melakukan pendampingan teknis sampai 20 tahun ke depan.
Menurut dia, inovasi PLTS Desa Karampuang ini dapat diterapkan pada program pemerintah yang saat ini sedang digalakkan yakni pembangunan infrastruktur pedesaan bagi desa-desa di seluruh Indonesia yang berstatus Desa Sejahtera dan Desa Mandiri.
Panel surya yang digunakan di PLTS Karampuang ini, juga bisa digunakan untuk program pembangunan panel surya untuk Puskesmas dan sarana umum yang kini sedang digalakkan pemerintah.
Baca: Pelajar Tak Mampu di Kabupaten Cianjur Dapat Bantuan 100 Lentera Teknologi Tenaga Surya
Baca: Surya Tjandra Mengenalkan Omnibus Law Kepada Kalangan Millenial
Baca: Ultah Anang Dirayakan Ramai-ramai, Ashanty Minta yang Datang ke Rumah Lakukan Ini demi Cegah Corona
Saat ini, dari lebih 17 ribu pulau yang dimiliki Indonesia, dan dari 2.200 pulau yang sudah berpenghuni, baru sekira 1.800 pulau yang sudah dialiri listrik.
Sedangkan 400 pulau sisanya belum dialiri listrik karena jauh dari infrakstruktur utama, dan juga penduduknya sedikit. Model pembangunan dan pengelolaan ala PLTS Karampuang inilah, yang dinilai cocok untuk dibangun di pulau-pulau kecil tersebut.
Dalam pengoperasiannya, PLTS Karampuang dikelola oleh PT Karampuang Multi Daya (KMD), sebuah badan usaha listrik desa yang dimiliki oleh masyarakat setempat melalui Koperasi Cahaya Karampuang, dan badan usaha.PLTS Karampuang mempunyai kapasitas optimal 598 kWp (kilo Watt peak).
Telah dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik 800 rumah tangga dari 11 dusun di Pulau Karampuang yang memiliki luas 6 kilometer persegi.
Menggunakan teknologi panel surya (solar cell) sebagai sumber energi, PLTS Karampuang tentu sangat arif lingkungan karena proses produksinya tidak menghasilkan imbas limbah dan sampah.
Ada 4 instalasi yang dibangun di Pulau Karampuang, yakni PLTS I dibangun di Dusun Karampuang I, PLTS 2 di Dusun Karaeng, PLTS 3 di Dusun Ujung Bulo, dan PLTS 4 di Dusun Karampuang II.
PLTS Karampuang merupakan bagian dari hibah proyek kemakmuran hijau Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia.
PLTS ini salah satu program yang tercakup dalam perjanjian Compact, sebuah perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat untuk mendukung pembangunan rendah karbon di pedesaan, pulau, dan daerah terpencil melalui proyek energi terbarukan (renewable energy).
Selain membangun PLTS Karampuang ini, PT Sky Energy Indonesia, Tbk (JSKY) tercatat juga telah membangun satu proyek percontohan pertama di Indonesia, PLTS Terapung Bifacial, di atas danau Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI).