Diberitakan Reuters, acara yang digelar di Masjid Sri Petaling Jamek ini dihadiri 16.000 orang dari berbagai negara pada 27 Februari sampai 1 Maret 2020. Dari jumlah itu, 14.500 di antaranya berasal dari Malaysia.
Pemerintah "Negeri Jiran" kemudian melakukan penelusuran ke sekitar 5.000 warga negaranya yang menghadiri tablig akbar itu.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan akan menempatkan para peserta acara dan kontak terdekatnya di karantina selama 14 hari.
Malaysia melaporkan 190 kasus virus corona baru, yang diyakini berkaitan dengan acara tablig akbar. Sebelumnya pada Jumat, "Negeri Jiran" mengumumkan 12 warga negaranya terinfeksi Covid-19 usai menghadiri acara tersebut.
Hingga pukul 04.00 WITA, Kamis (19/3) hari ini di Malaysia ada 790 kasus dengan tercatat dua kematian awal Rabu (18/3/2020) pagi, setelah selama 2 bulan nihil kematian.
Secara global kini sudah 115 negara yang mengkonfirmasi pandemi global ini, dengan 206.114 kasus dan kematian mencapai 8757 orang. Diluar Wuhan, dan China daratan yang mencapai 80,892 kasus (3237 meninggal), kini Italia menjadi negara dengan rate death tertinggi, 2978/35.713 kasus atau persentase 8,3%.
Sedangkan China daratan, yang terus menurun jumlah kasus dan meningkat pasien sembuh death rate tersisa 4,01% atau (3237 meninggal/80,894 kasus).
Rasio Death Rate di Italia hampir setara dengan Indonesia, 8,3% atau 19 tewas dari 227 kasus. Dengan pasien yang sembuh masih dibawah 20 orang.
Sementara di Indonesia, jumlah pasien yang dinyatakan positif terus meningkat sejak 6 Maret 2020 lalu, atau 2 hari setelah Presiden Jokowi mengumkan 2 warga Depok positif COVID.
Hingga Rabu (18/3/2020) WHO sudah melansir di Indonesia ada 227 kasus, dangan kematian 19 orang. Jumlah ini melonjak hampir 200 % dari awal Februari 2020 lalu.
Padahal Pada Selasa (17 Maret) ada 172 kasus, 16 Maret-- 134 kasus, 15 Maret -- 117 kasus, 14 Maret -- 96 kasus, 13 Maret -- 69 kasus, 11 Maret -- 34 kasus, 10 Maret -- 27 kasus, 9 Maret -- 19 kasus, 8 Maret -- 6 kasus, dan 6 Maret -- 4 kasus.
Pagi Ini Mulai Sterilisasi
Setidaknya Adnan, mengulang ungkapan hamdalah (alhamdulillah) hingga tujuh kali saat negosiasi itu tercapai. “Alhamdulillah Ustad. Terkait dengan pemulangan mereka nanti kami yang akan urus.”
Menyusul kesepakatan itu, mulai Kamis pagi ini, tim task force dari Pemkab Gowa dan Provinsi Sulsel, dan dibantu relawan dari otoritas terkait, dijadwalkan memulai sterilisasi lokasi di sekitar 100-an tenda yang sudah terpasang sejak pekan lalu.
Steriliasi berupa penyemprotan disinfektan, pembagian kimia pembersih tangan dan kulit, masker, dan penyediaan makanan ringan dan minuman.
“Kita juga sepakat untuk mengisolasi sementara mereka di lokasi, sampai menyusun jadwal kepulangan masing-masing.”