Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 420 liter hand sanitizer Kimi Hand-Care produksi Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ludes dalam sehari pembagian.
Kimi Hand-Care dibuat berdasarkan formula yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Produksi hand sanitizer tersebut dilakukan Departemen Kimia Kedokteran FKUI mulai Senin (16/3/2020) lalu oleh 10-15 relawan. Dan mulai dibagikan pada Rabu (18/3/2020) kemarin.
Baca: Penggalangan Dana Penanganan Covid-19 Rachel Vennya Tembus Rp 4,5 Miliar, Target Awal Rp 500 Juta
Baca: Lini Belakang Persebaya Bertambah Kuat, Nasir Kembali ke Lapangan Hijau
Baca: Kasus Korupsi Jalan di Bengkalis, KPK Periksa 7 Saksi di Brimob Polda Riau
Kimi Hand-Care tersebut mulanya akan diberikan kepada para donatur untuk kemudian dibagikan ke sejumlah rumah sakit, klinik, kantor hingga sejumlah sekolah secara cuma-cuma alias gratis.
Namun, warga umum dan civitas Universitas Indonesia turut mengambil Kimi Hand-Care yang dibagikan Departemen Kimia Kedokteran FKUI secara gratis tersebut.
Walhasil, Kimi Hand-Care produksi Departemen Kimia Kedokteran FKUI ludes dalam sehari pembagian.
Hal ini diketahui Tribun ketika menyambangi Departemen Kimia Kedokteran FKUI di Salemba, Jakarta, pada Kamis (19/3/2020).
Departemen Kimia Kedokteran FKUI menempelkan sebuah pengumuman yang mengatakan hand sanitizer Kimi Hand-Care telah habis.
Bahan Baku Langka
Produksi hand sanitizer Kimi Hand-Care pun sementara ini akan dihentikan FKUI menyusul kian langkanya bahan baku untuk membuat hand sanitizer di pasaran.
Berikut isi pengumuman yang dibagikan Departemen Kimia Kedokteran FKUI:
"Mohon maaf! Kimi Hand-Care Gratis Habis! Bahan Baku tidak ada di Pasaran."
Pengumuman tersebut ditempelkan manajemen Departemen Kimia Kedokteran FKUI di sebuah meja yang berada di lokasi pengambilan Kimi Hand-Care gratis tersebut.