Laporan Wartawan Tribun Jateng Mahfira Putri Maulani
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Orang Dalam Pengawasan virus corona di Kabupaten Sragen secara mandiri mendatangi RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen untuk periksa.
Ini dikatakan Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto saat rapat penanganan virus corona di Sragen, Jumat (20/3/2020).
Delapan orang itu datang ke RSUD untuk melakukan pengecekan virus corona karena memiliki riwayat pulang dari luar negeri.
"Setelah dilakukan pemeriksaan delapan ini diagnosis tidak mengarah ke virus corona. Ada yang ISPA, dan demam biasa," katanya.
Didik menambahkan alasan para ODP virus corona itu mendatangi rumah sakit ialah merasa dibully oleh tetangga atau warga setempat.
Alasannya, karena petugas dari puskesmas mendatangi dirinya.
"Mereka mengatakan keberatan didatangi petugas kami. Merasa dikucilkan sehingga mereka datang sendiri ke rumah sakit," katanya.
Baca: 45 Anggota DPRD Madiun Diisolasi Diri Setelah Kunker ke Jawa Barat
Baca: VIRAL Mahasiswa UNESA Lakukan Sidang Skripsi Online Via WhatsApp Video Call karena Wabah Corona
Baca: BREAKING NEWS: Anies Baswedan Keluarkan Seruan Setop Kegiatan Perkantoran Selama 14 Hari
Selain itu Didik juga mengeluhkan harga APD yang mahal sehingga menambah pengeluaran RSUD.
Mengantisipasi kekurangan ruang isolasi di Rumah Sakit, ia juga meminta izin kepada bupati untuk menggunakan Ruang Sakura yang bisanya digunakan untuk merawat pasien infeksi paru beralih menjadi ruang isolasi.
Dia juga telah memberikan pemenuhan gizi terhadap seluruh petugas yang dikerahkan dalam penanganan virus corona ini.
"Teman-teman juga membutuhkan bantuan, kami kekurangan SDM, jika diizinkan nanti ada tim gugus tugas, karena ini tidak hanya tanggungjawab RSUD saja tapi seluruhnya," katanya.
Mengenai ODP yang mendatangi RSUD, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyayangkan adanya tindakan warga yang membully ODP corona.
Yuni juga meminta Camat dan pihak puskesmas untuk memberikan pemahaman bahwa hal yang dilakukan tidak bermaksud mengucilkan.