TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut memastikan pasien yang meninggal terkait virus Corona terakhir di rumah sakit swasta di Medan.
Artinya dengan meninggalnya pasien berinisial AG ini, di Kota Medan telah ada 2 pasien PDP yang telah meninggal terkait Covid-19. Dimana satu pasien lainnya meninggal di RSUP Adam Malik, Medan.
Saat ditanyai awak media terkait pasien terakhir dirawat di rumah sakit swasta, Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut Riadil Akhir Lubis membenarkan hal tersebut.
Baca: BREAKING NEWS - Update Covid-19 di Indonesia: 579 Positif Corona, 49 Meninggal dan 30 Orang Sembuh
Baca: Rekomendasi Banggar DPR RI kepada Pemerintah dalam Penanggulangan COVID-19
Baca: Warga China Demam saat Tinggal di Tanah Air, China Tuduh Indonesia Sebarkan Virus Corona Baru
"Iya rumah sakit swasta, tahunya awak enggak usah ditanya lagi. Ya tapi enggak semua bisa saya tahu," tuturnya di Pendopo Rumah Dinas Gubsu, Medan, Senin (23/3/2020).
Riadil menegaskan seusai meninggalnya pasien tersebut, pihaknya akan melacak orang-orang di sekitar pasien yang pernah melakukan kontak.
"Kalau sudah ada yang meninggal PDP, maka protokol kesehatan akan kita lakukan termasuk kita lakukan tracing kepada siapa teman-teman nya beliau," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah pasien tersebut positif virus Corona atau tidak karena itu wewenang pemerintah pusat.
"Terkait positif negatif bukan hak saya nanti Jakarta yang umumkan, karena sampel semua ke Jakarta. Kita belum dapat," pungkasnya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memastikan pasien PDP Covid-19 yang meninggal di Medan terinfeksi di Jawa Barat.
Edy menyebutkan bahwa pasien tersebut merupakan warga kota Medan.
"Meninggalnya di Medan warga Medan, tapi dia terkena virus di Jawa Barat jadi kesini, disini meninggal dan sudah dikebumikan," ungkapnya saat pertemuan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Senin (23/3/2020).
Terkait status dari pasien apakah telah positif terkena virus Corona, bekas Pangkostrad ini membeberkan hal tersebut akan dipaparkan pusat.
"Bentar lagi tahu itu, karena dia dalam proses pengawasan di Jawa Barat," tuturnya.
Sebelumnya, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution membenarkan adanya satu pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia di Medan.
Hal ini disampaikan Akhyar saat di Merdeka Walk, Kesawan, Medan, Senin (23/3/2020) saat membagikan masker kepada para pengendara sepeda motor.
"Ada lagi yang meninggal di Medan atas nama Aswin Ginting, yang hari ini akan dikebumikan. Setelah dr Ucok Martin hari ini Aswin Ginting," bebernya.
Setelah kabar pasien meninggal ini, Akhyar menegaskan langkah selanjutnya adalah untuk melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah di Medan.
"Dimana daerah tersebut akan dilakukan penyemprotan. Sejak hari sabtu sudah dilakukan penyemprotan di public service dan public area. Kita akan masuk lebih dalam daerah privat, kantor pemerintahan dan rumah ibadah secara berkelanjutan," tambahnya.
Terkait, sulitnya ditemukan masker dan harganya yang meroket, Akhyar meminta seluruh produsen dan distributor memproduksi secara massal.
"Hari ini Kami punya cadangan masker yang kami bagi-bagi kepada masyarakat. Tapi tolong dijaga karena barang ini langka. Dan kami akan terus berusaha kepada seluruh distributor dan produsen. Masker, ayok produksi secara massal dan bagikan ke masyarakat," tegasnya. .
Ia meminta agar masyarakat Kota Medan tidak melakukan kegiatan kerumunan untuk mengantisipasi penyebaran COVID19.
Akhyar juga memastikan pasar di Kota Medan akan tetap bekeja.
"Nah kita minta siapapun, ayok kita putus rantai Covid . Jangan ada kontak, kerumunan. Pasar tetap operasi, kalau pasar tidak ada distribusi makanan kita terputus jadi pasar pasar tetap," pungkasnya.(Victory Arrival Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pasien PDP Covid-19 Meninggal di RS Swasta di Medan, Gugus Tugas Segera Lacak Orang Terdekat