Sehingga, dipastikan bahwa kebijakan itu bukanlah lockdown.
"Itu tidak lockdown, kalau iya maka masyarakat tidak boleh keluar rumah."
"Lha ini masih boleh kok," tandasnya.
Apa yang dilakukan Pemkot Tegal, lanjutnya, merupakan isolasi kampung.
Ganjar justru mendukung langkah ini.
Kalau itu berhasil, gubernur akan mendukung penuh dan menerapkannya ke daerah lain.
"Minimal mereka melakukan isolasi pada level terkecil yakni RT."
"Silahkan diatur, masyarakat hanya boleh bergerak di level RT saja."
"Jadi beritanya tidak seserem yang muncul di media, bahwa besok Tegal akan tertutup rapat, tidak seperti itu," imbuhnya.
Orang nomor wahid di Jateng itu menceritakan setelah ada pasien positif corona, pemkot merespon dengan baik, yang intinya membatasi gerak masyarakat dan mengurangi kerumunan.
Karena masyarakat masih tetap banyak yang berkerumun, Pemkot Tegal menaikkan lagi statusnya dengan menutup sejumlah obyek wisata dan tempat hiburan.
Namun tetap saja, masyarakat masih banyak berkeliaran di jalanan.
"Lalu diambil kebijakan menutup jalur yang masuk ke kota atau kampung dengan barier yang ada."
"Sebenarnya itu, jadi judulnya sebenarnya lebih tepat isolasi kampung," katanya.