TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, masyarakat diimbau untuk beribadah, belajar, serta bekerja dari rumah. Ternyata, penerapan imbauan social distancing tersebut mulai berpengaruh pada usaha banyak orang, salah satunya yaitu usaha toko kelotong milik pasangan Nicodemus Harianja (41) dan Erika Sibagariang (41) di Medan. Menurut Erika, tokonya kian sepi karena orang-orang mulai jarang ke luar rumah.
“Kalau di Medan mungkin belum separah di Jakarta, masih berusaha menjalani seperti biasa. Akan tetapi ada rasa was-was karena (virusnya) bukan sesuatu yang kelihatan. Sekarang semua toko sepi. Barang banyak nggak jalan (terjual). Orang beli kebutuhan pokok seperti beras, itu tidak lagi seperti dulu. Biasanya beli karungan, sekarang berubah jadi kiloan. Jadi itu efeknya yang benar-benar terasa,” ujar Erika.
Meski demikian, hal tersebut tidak lantas membuat pasangan wirausahawan mikro yang diberdayakan melalui GrabKios ini pasrah di tengah berjuang melawan dampak pandemi COVID-19 di Medan. Mereka bekerja lebih keras dan cerdas agar semua kebutuhan hidup keluarganya dan masyarakat sekitar tetap terpenuhi.
Maka dari itu, Nico dan Erika menyiasatinya dengan membuka pemesanan barang melalui WhatsApp. Dengan cara demikian, pelanggan tidak lagi perlu datang dan cukup mengirim pesan saja, maka barang yang diinginkan akan diantarkan ke tujuan.
Layanan delivery dulunya biasa mereka gunakan untuk pelanggan yang memesan galon. Akan tetapi sekarang, layanan tersebut bisa dipakai untuk mengirim pesanan barang apapun. Tentunya, semua pengantar dianjurkan menjaga kebersihan dan menggunakan alat pelindung diri juga.
“Bisa WhatsApp untuk beli apapun. Roti dan makanan ringan pun kita hajar, dikirimkan kalau ada yang memesan. Jadi bukan cuma galon dan gas saja yang bisa diantarkan. Untuk pembayaran kami imbau menggunakan OVO supaya lebih cepat dan higienis” jelas Erika.
Awalnya, toko kelontong ini telah dirintis Nico sejak 20 tahun lalu sebelum ia menikah. Namun saat ini toko miliknya sudah semakin berkembang terlebih setelah bergabung sebagai mitra GrabKios. Melalui GrabKios, Nico memperluas layanan tokonya sampai pada top-up Grab dan Payment Point Online Bank (PPOB) untuk tagihan secara online seperti listrik, PDAM, serta BPJS sebagai cara untuk menarik minat pembeli.
Grab, sebagai perusahaan aplikasi serba bisa terkemuka di Asia Tenggara, memiliki berbagai inisiatif guna mendukung upaya tersebut, yakni melalui gerakan #KitaVSCorona yang diluncurkan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Medan.
Melalui gerakan #KitaVSCorona, Grab telah membagikan ribuan masker, hand sanitizer, dan menyemprotkan desinfektan pada kendaraan mitra pengemudi GrabBike serta GrabCar, juga seluruh mitra pengantaran GrabFood serta GrabExpress.
Bahkan, Grab juga melakukan edukasi mengenai gaya hidup sehat dan pencegahan penyebaran COVID-19 melalui fitur GrabHealth. Sedangkan khusus untuk pengantaran GrabFood dan GrabExpress, telah diterapkan fitur pemesanan tanpa kontak sebagai langkah perlindungan bagi pelanggan sekaligus mitra. (*)