Warga yang mudik tersebut akan diperiksa kondisi kesehatannya, dan akan dikarantina jika memiliki gejala corona.
"Mereka harus diperiksa lebih dulu, dicek kesehatannya."
"Apabila sehat boleh masuk, tapi sebaliknya kalau warga yang mudik dari Jakarta sakit, kami sudah siapkan ambulans dan karantina," imbuh Dedy Yon.
Hari Pertama Isolasi Wilayah
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Tegal menutup akses jalan menuju Kota Tegal sebanyak 35 ruas jalan, dan 4 ruas jalan masih dibuka.
Tiga ruas jalan digunakan sebagai akses kendaraan BBM dan kendaraan pangan, yaitu Jalan Sultan Agung, Jalan Jendral Sudirman, dan Jalan Printis Kemerdekaan.
Sementara satu ruas jalan di Jalan Proklamasi, menjadi akses masuk masyarakat ke Kota Tegal.
Ketua Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal, Johardi mengatakan, tiga jalan lainnya bersifat portabel, menjadi akses kendaraan BBM dan kendaraan pangan.
"Jadi dari empat itu, tiga menjadi jalan portabel bagi kendaraan BBM dan sembako."
"Itu yang tidak boleh distop dan harus berjalan supaya tidak mengganggu perekonomian masyarakat."
"Setelah tidak ada pengiriman, mungkin akan dijaga lagi oleh petugas- petugas di sana," kata Johardi, dikutip dari Tribunjateng.com, Senin (30/3/2020).
Baca: Tegal Isolasi Wilayah demi Taati Jokowi, Wakil Walkot Bagi Sembako: Tak Cuma Menutup Tanpa Solusi
Baca: Maksud Isolasi Wilayah Terbatas Kota Tegal, Ali Ngabalin : Ini yang Dimaksudkan Presiden Jokowi
Baca: Tegal Mulai Terapkan Karantina Wilayah Hari ini, Pemkot Siapkan Anggaran Rp 27 Miliar
Empat jalan yang menjadi akses masuk ke Kota Tegal tersebut adalah hasil kajian bersama antara Pemkot Tegal dengan Polres Tegal Kota.
Sebab, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kemacetan.
Masyarakat pun diharapkan bisa memahami kebijakan isolasi wilayah di Kota Tegal tersebut.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin)