TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyebut, warganya yang merantau ke Jakarta telah pulang lebih awal ke Tegal.
Pemerintah Kota Tegal akhirnya melakukan sejumlah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona dari para pemudik.
"Masyarakat Kota Tegal banyak yang merantau ke Jakarta, ini mereka sudah mulai mudik."
"Jadi saya antisipasi lebih awal. Jangan sampai nanti masyarakat Kota Tegal yang positif Covid-19," ujar Dedy Yon, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (2/4/2020).
Pihaknya memutuskan untuk menutup akses masuk-keluar Kota Tegal sejak Senin (30/3/2020) lalu hingga tiga bulan ke depan.
"Kita memang menutup akses, tetapi ada satu titik di Jalan proklamasi, di depan kantor dinas kesehatan, di situ kita melengkapi petugas medis yang berjaga," jelasnya.
Baca: Kota Tegal Terapkan Karantina Wilayah, Wali Kota Minta Pemilik Toko Pakai Sistem Online
Baca: Wakil Bupati Tegal Donasikan Gajinya 6 Bulan untuk Penanggulangan Covid-19
Baca: Karni Ilyas Tanya Walkot Tegal Dedy Yon soal Nasib Warganya di Jakarta: Lama-lama Bisa Enggak Makan
Menurutnya, penutupan akses keluar-masuk tersebut, untuk mengendalikan warga agar tak ke luar rumah.
"Kalau ada banyak pintu yang terbuka, tentunya susah dikendalikan," kata Dedy Yon.
Meski melakukan isolasi wilayah, Pemerintah Kota Tegal tetap membuka jalur untuk kendaraan yang mengangkut logistik.
"Kita tidak menutup atau menyentuh jalur nasional provinsi, jadi kita menutup dalam kota saja."
"Kita ada satu pintu di mana logistik bisa masuk," ungkapnya.
Dedy Yon menyampaikan, warga Kota Tegal yang merantau di Jakarta diminta untuk tak mudik tahun ini.
Baca: Santri Lirboyo asal Tegal Mudik, Langsung Jalani Cek Kesehatan di Terminal
Baca: Baru Pulang dari Taiwan, 1 TKI Asal Tegal Dinyatakan Positif Virus Corona
Baca: Ngabalin Sebut Tegal Luar Biasa: Ini yang Dimaksud Pak Jokowi Pembatasan Sosial Berskala Besar
Pihaknya akan memberi toleransi bagi warga yang memiliki keperluan mendesak, sehingga harus mudik.
"Kita mengimbau agar warga tak mudik di lebaran tahun ini, tapi kalau ada urusan yang khusus, kita tolerir."