News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kekurangan Baju APD, Perawat di RSUD Kediri Terpaksa Pantau Pasien Corona via Grup WhatsApp

Editor: Salma Fenty Irlanda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMAKAMAN PDP - Personel Public Safety Center (PSC) 119 Kota Malang mengenakan alat pelindung diri (APD) usai memakamkan jenasah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di sebuah tempat pemakaman umum di Kota Malang, Sabtu (4/4/2020). Proses Pemakaman PDP yang hasil tesnya negatif COVID-19 ini dilaksanakan sesuai protokol pemakaman pasien COVID-19 karena almarhum mempunyai riwayat sakit Paru-paru. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM - Kekurangan Alat Pelindung Diri / APD, perawat di RSUD Gambiran, Kediri, Jawa Timur terpaksa pantau pasien lewat grup WhatsApp.

Mewabahnya corona di Indonesia membuat oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan momen hingga membuat APD menjadi langka dan mahal.

Imbasnya, sebuah rumah sakit rujukan di Kediri terpaksa mengurusi pasien melalui grup WhatsApp untuk meminimalisir keluar masuk ruang isolasi.

• Viral Video Keluarga PDP Corona Ngamuk Bersikeras Mandikan & Makamkan Keluarganya, Dianggap Negatif

• Update Corona Dunia 5 April 2020: Jumlah Pasien Dirawat di Indonesia Lebih Banyak daripada China

Sejumlah tenaga medis di RSUD Gambiran, Kota Kediri, Jawa Timur, menceritakan pengalamannya selama merawat pasien Covid-19.

RSUD Gambiran merupakan rumah sakit rujukan di Kota Kediri yang menangani pasien Covid-19.

Salah satunya Minarsih (47), perawat ruang isolasi RSUD Gambiran.

Ilustrasi APD (Tangkap Layar video viral)

Minarsih mengatakan, setiap hari mereka membangun komunikasi dan membangkitkan semangat pasien untuk sembuh.

Namun ironisnya, tugas berat itu tak diimbangi dengan pemenuhan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

Padahal, setiap saat Minarsih dan teman-temannya berpotensi terpapar virus corona saat berinteraksi di ruang isolasi.

“Kami terpaksa mengurangi intensitas keluar masuk ruang isolasi karena keterbatasan APD. Di zona merah, APD hanya bisa dipakai sekali dan langsung dibuang,” ucap Minarsih dikutip dari Surya, Jumat (3/4/2020).

Sebagai gantinya, Minarsih membuat grup WhatsApp yang terdiri dari petugas ruangan dan pasien.

HALAMAN 2 >>>>>>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini