News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta-Fakta Ibu Muda di Solok Jadi Korban Pemerasan Pria yang DIkenalnya di Facebook

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Seorang pria memeras kekasihnya sendiri setelah berhasil merekam video panas saat video call via WhatsApp

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Seorang perempuan berinisial RR (29) yang kesehariannya berprofesi sebagai pedagang online jadi korban pemerasan yang dilakukan M (32), yang awalnya mengaku sebagai polisi.

Korban diancam pelaku untuk menyerahkan sejumlah uang jika tidak ingin foto panas korban beredar di media sosial.

Berikut ini fakta-faktanya :

1. Berkenalan di Facebook 

Tersangka pemerasan ibu muda di Solok Selatan, Sumatera Barat, M (32), mengaku kenal korban, RR (29), dari media sosial Facebook pada September 2020.

Tersangka M mengaku sebagai seorang polisi berpangkat brigadir, sementara korban, RR, memiliki pekerjaan sebagai pedagang online.

Baca: Legenda Bayern Munchen Senang, Thomas Muller Tanda Tangani Perpanjangan Kontrak

Baca: UPDATE Corona Jawa Timur Selasa 7 April: Kasus Positif Meningkat Jadi 194 dan Pasien Pulih 41 Orang

"Tersangka kenal korban melalui media sosial Facebook. Saat itu, tersangka mengaku sebagai polisi berpangkat brigadir," kata Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, M Arvi yang dihubungi Kompas.com, Selasa (7/4/2020).

2. Korban tetap terima walaupun pelaku ternyata bukan polisi 

Menurut M Arvi, berdasarkan keterangan tersangka setelah beberapa lama berkenalan dengan korban, tersangka akhirnya mengaku bukan sebagai polisi.

Namun korban tetap saja menerima kondisi tersangka yang bukan sebagai anggota polisi sehingga hubungan mereka terus berlanjut.

3. Diperas Hingga Rp 42 juta

Sudah diterima apa adanya, pelaku malah memeras korban dengan ancaman akan menyebar foto bugil korban yang didapatnya hasil rekaman video call dengan korban.

RR yang tak berdaya akhirnya mau saja menuruti keinginan M yang meminta uang.

"Pemerasan pertama dilakukan sekitar Januari 2020 dan kemudian berlanjut hingga total Rp 42 juta," kata M Arvi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini