Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Aris Ninu/Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Kepanikan melanda ratusan penumpang KM Lambelu.
Pasalnya, tiga orang anak buah kapal (ABK) terinfeksi covid-19 setelah melalui pemeriksaan menggunakan rapid test.
Dalam surat Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, MSi kepada Direktur Pelni di Jakarta menyebutkan, pihaknya telah mengambil sampel dari 22 orang anak buah kapal (ABK) KM Lambelu.
Data yang diperoleh menyebutkan, kapal tersebut mengangkut 255 penumpang dan 95 orang ABK.
Petugas medis dari Maumere berlayar menuju KM Lambelu yang berlabuh sekitar dua mil dari Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan rapit test dan pemeriksaan laboratorium RSUD dr TC Hillers Maumere diketahui tiga orang ABK positif terinfeksi corona.
Ketiganya adalah seorang penjaga kantin dan dua orang ABK.
Setelah mengetahui adanya tiga orang terinfeksi covid-19 tersebut, Bupati Roberto bersama unsur Forkompimda Sikka sekitar menumpang kapal patroli menuju lokasi lego jangkar KM Lambelu untuk memberi imbauan kepada para penumpang.
Baca: Kemlu: 286 WNI di Luar Negeri Positif Virus Corona, 92 Diantaranya ABK Kapal Pesiar
Baca: Ketua MPR Ajak Semua Pihak Bersatu Hadapi Pandemi Corona dan Resesi Ekonomi
Surat yang dikirim Bupati Sikka tersebut ternyata ramai diperbincangkan masyarakat Sikka, khususnya di Kota Maumere.
Atas pertimbangan itu Bupati Sikka melarang KM Lambelu bersandar di Pelabuhan Lorens Say.
Kedatangan Bupati Sikka yang mengimbau penumpang tidak bisa turun di Maumere justru mendatangkan masalah baru.
Tiga orang penumpang kapal yang tidak kuasa mendengarkan himbauan yang dilakukan dari kapal Patroli Polair di sekitar KM Lambelu menceburkan diri ke laut.
Diduga ketiga penumpang tersebut panik karena tidak diizinkan turun di Maumere.
Sementara para penumpang lainnya berteriak tidak puas, karena kapal masih berada di tengah laut sejak semalam.
Diduga akibat reaksi penumpang tersebut sehingga pemerintah memutuskan kapal tersebut sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/4/2020) malam.
Begitu kapal sandar di dermaga, Bupati Sikka, Robby Idong langsung membacakan imbauan kepada para penumpang.
"Kami izinkan KM Lambelu bersandar di Pelabuhan Lorens Say. Semua penumpang harus mengikuti semua petunjuk dan arahan pemerintah," jelas Robby.
Robby menambahkan, para penumpang dari Kabupaten Flores Timur supaya dengan tertib naik ke kendaran yang sudah disiapkan Bupati Flotim.Kita
"Kita beri kesempatan kepada para penumpang berasal dari Flores Timur yang akan melanjutkan perjalanannya menuju Flores Timur secara teratur nanti barang-barang bawaan langsung diturunkan bersama dengan penumpang," tambahnya.
Baca: Pasti Berhasil Bikin Pempek Kapal Selam Pakai Resep Ini, Murah dan Enak!
Baca: Marshanda Buka Suara Kedekatan Arya Claproth & Zefania, Begini Curhat Pilu Karen Idol
Sedangkan penumpang yang berasal dari kabupaten lain seperti Ende, Ngada dan Nagekeo serta kabupaten lainnya belum ada jemputan supaya tetap berada di atas kapal.
"Untuk penumpang dari Kabupaten Sikka akan diturunkan secara bertahap 20 orang.
Penumpang laki-laki di SCC Maumere dan perempuan di Rujab Bupati Sikka. Penumpang Sikka akan jalani karantina selama 14 hari," tambah Robby.
Aksi warga Jalano Kimang Buleng, Kta Maumere, Pulau Flores, Senin (6/4/2020) menolak dijadikan SD.St.Yosef menjadi karantina penumpang KM Lambelu yang sandar di Pelabuhan Lorens Say. (POS KUPAG.COM/EUGINIUS MOA)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Alaram untuk NTT, Tiga ABK KM Lambelu yang Sandar di Maumere Positif Corona, Warga tak Perlu Panik