News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nabi Palsu dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel Didiagnosa Mengidap Waham Menetap

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasrudin, nabi palsu asal Bandang Kahakan, Kecamatan Baru Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan didiagnosa mengidap waham menetap. Nasrudin menjalani sidang kelima Kamis (9/4/2020) yang berlangsung di Pengadilan Negeri Barabai.

TRIBUNNEWS.COM, BARABAI – Nasrudin, nabi palsu asal Bandang Kahakan, Kecamatan Baru Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan didiagnosa mengidap waham menetap.

Nasrudin menjalani sidang kelima Kamis (9/4/2020) yang berlangsung di Pengadilan Negeri Barabai.

Sidang dengan agenda pemanggilan saksi ahli kejiwaan dari RSUD Hasan Basri Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, saksi a de charge atau saksi meringankan, serta eksepsi.

Dalam eksepsinya, dia tak mengaku menyesali perbuatannya karena sudah melecehkan agama Islam.

Ia masih berkeyakinan jika ia merupakan orang yang diutus Allah sebagai nabi menggantikan Nabi Muhammad SAW.

Baca: UPDATE Corona Global Jumat 10 April Pagi: 7.978 Pasien di Inggris Meninggal Dunia, 135 Orang Sembuh

Bahkan, ia juga tak memungkiri jika ia mengubah dua kalimat syahadat.

"Saya bersaksi tiada Tuhan disembah selain Allah, dan Nasrudin pesuruh Allah. Ini yang saya yakni dan benar," ujarnya.

Nasrudin juga mengaku menggelar pengajian pada Rabu pagi, Jumat malam, dan Selasa malam.

Sebelum eksepsi, sidang terlebih dahulu dilakukan dengan menghadirkan saksi ahli dari RSUD Hasan Basri Kandangan.

Nasrudin, nabi palsu asal Bandang Kahakan, Kecamatan Baru Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan didiagnosa mengidap waham menetap. Nasrudin menjalani sidang kelima Kamis (9/4/2020) yang berlangsung di Pengadilan Negeri Barabai. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

dr Sofyan Saragih, Sp.KJ bahkan melakukan observasi terhadap Nasrudin selama 27 hari sejak 9 Desember 2019 hingga 4 Januari 2020.

Dari diagnosanya Nasrudin mengalami gangguan jiwa berat dengan kategori waham menetap.

Apa itu waham menetap?

Gangguan waham menetap, atau dikenal sebagai persistent delusional disorder, merupakan gangguan mental yang jarang ditemukan dengan waham sebagai satu-satunya gejala utamanya.

Baca: Mulai Hari Ini, KRL Commuter Line Hanya Beroperasi Sampai Pukul 18.00 WIB

Menurutnya, Nasrudin memiliki gangguan isi pikir berupa keyakinan yang salah, tidak realistis, tidak bisa dikoreksi atau digoyahkan, sangat diyakini, dan tidak sesuai dengan budaya.

Melakukan observasi dengan Nasrudin, ia harus melakukan pemantauan CCTV 24 jam, visite selama 45 menit dengan berbicara dengan Nasrudin setiap hari hingga melakukan pemantauan di sekitar lokasi kediaman Nasrudin.

"Dari segi kehidupan dia normal. Tak tampak gangguan. Tapi ketika menyangkut keyakinan, dia selalu konsisten dan menyebut hal yang sama," kata dia.

Selain dari pola pikir Nasrudin, pihaknya juga melakukan pemeriksaan gelombang otak atau EEG.

"Hasilnya memang ada bermasalah," katanya.

Baca: Cerita Ayah Glenn Fredly soal Pertemuan Terakhir hingga Riwayat Penyakit: Mungkin Rencana Tuhan

Sementara itu, saksi meringankan yakni kedua putri M Aini yang juga pengikut Nasrudin tak menampik adanya pemberian infaq kepada Nasrudin.

Herliani dan Herawati yang merupakan putri M Aini mantan pengikut Nasrudin mengaku masih menjadi pengikut tetap Nasrudin dan menjadi donator.

Namun, baik Herliani maupun Herawati menampik jika uang yang diberikan untuk infaq sebesar yang dituduhkan ayahnya ketika menjadi saksi pada sidang ketiga.

"Tidak ada Rp 1,5 juta. Hanya Rp 200 sampai Rp 300 ribu. Itu pun per dua bulan," jelasnya.

Sebelumnya Aini membeberkan putrinya yang merupakan pengikut dan menjadi donatur tetap.

Baca: Reaksi Suami Aura Kasih saat Istri Kenang Sosok Glenn Fredly, Eryck Amaral Disebut Suami Idaman

Tak tanggung-tanggung anaknya menyumbang hingga Rp 1,5 juta per orang per bulan.

Untuk apa uangnya? Berdasarkan pengakuan Aini uang tersebut dibagikan kepada pengikut Nasrudin yang kurang mampu.

Menurut Aini, infaq tak ada batasannya.

"Saya pernah dapat beras lima liter tiga kali dan gula pasir satu kilogram, itu pun sekali. Saya juga baru tahu kalau anak saya menjadi penyumbang setelah mantan menantu saya mengira uang yang dikirim untuknya. Ternyata diinfaqkan untuk Nasrudin," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Nabi Palsu dari HST Didiagnosa Mengidap Waham Menetap, ini Penjelasan Spesialis Kejiwaan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini