Laporan Wartawan Surya Malang Benni Indo
TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Seorang pendaki bernama Jopi Pranata dilaporkan hilang di Gunung Buthak Kota Batu Malang Jawa Timur.
Pendaki yang hilang kontak pada Senin, 13 April 2020 sekitar pukul 12.00 WIB.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim mengatakan Jopi bersama rombongan berangkat pada Jumat, 10 April 2020 pukul 08.00 WIB dengan tujuan Gunung Buthak.
Rombongan tiba di Pos 3, dekat Kali Ampuh, untuk beristirahat sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat melanjutkan perjalanan, Jopi lari ke arah bawah, keluar jalur pendakian dan melompat ke semak-semak.
Di sekitar daerah survivor terakhir kali diketahui, ditemukan sepatu, kaos kaki dan topi milik survivor.
Baca: Angbeen Rishi Berterima Kasih Kepada Sang Ayah Karena Telah Merestui Pernikahannya
Baca: Ramalan Zodiak Besok, Selasa 14 April 2020: Libra Lebih Berhati-hati, Scorpio di Persimpangan Jalan
Baca: Jubir Pemerintah: Klaster Jabodetabek Kini Berada dalam Satu Sistem
"Setelah jarak 50 meter, tidak ditemukan jejak survivor. Selama 2 hari, rombongan mencari survivor dan mendirikan tenda di Pos 3,” terang Rochim, Senin (13/4/2020).
Setelah mendapatkan laporan, petugas melakukan operasi pencarian.
Operasi pencarian mandiri dilaksanakan oleh Polsek Batu, Perhutani, Linmas, warga, relawan dan dua orang rekan dari rombongan.
Petugas operasi berangkat pada Senin, 13 April 2020 mulai pukul 06.00 WIB via Parangterjo, Desa Princi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
“Saat ini personel dari Basarnas Surabaya, Koramil Junrejo, Polsek Junrejo, Perhutani, Perangkat Desa Tlekung, Tagana Kota Batu, RAPI Kota Batu, Linmas Tlekung dan warga setempat melakukan koordinasi untuk operasi pencarian lebih lanjut di Pos Parangtejo,” papar Rochim.
Informasi di lapangan, Jopi adalah warga Dusun Gangsiran, Desa Tlekung. Kecamatan Junrejo.
Hingga Senin sore sekitar pukul 17.00, belum ada laporan kalau Jopi telah ditemukan.
Koordinator TRC PB Kota Batu, Suhartono mengatakan, jalur pendakian sejatinya ditutup untuk sementara waktu.
Penutupan itu sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi Covid-19.
Selain Jopi, ada 16 pendaki lainnya yang turut serta dalam rombongan.
“Sudah ditutup pakai banner dan ada tuliusan besar di atas namun tetap melakukan pendakian tanpa izin,” ungkap Suhartono.
Ada sekitar 75 orang Basarnar Surabaya yang diturunkan untuk mencari Jopi.
Suhartono masih belum bisa menjelaskan detail penyebab pasti hingga membuat Jopi memisahkan diri dari rombongan.
Ia menerangkan keterangan dari rombongannya berbeda-beda mulai dari kesurupan hingga keterangan bahwa Jopi hanya bercanda.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 1 Pendaki Terpisah dari Rombongan & Diduga Hilang di Gunung Buthak, BPBD Kota Batu Lakukan Pencarian