TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bak menyambut pahlawan, puluhan warga Kampung Baciro, Kota Yogyakarta berdiri berjajar di jalan masuk Pusdiklat Kemendagri menyambut kedatangan petugas medis.
Pusdiklat Kemendagri di Baciro oleh Pemda DIY disediakan untuk tempat singgah sementara bagi tenaga medis.
Kapasitas Pusdiklat Kemendagri di Baciro ini mampu menampung sekitar 150 orang.
Mereka berdiri dengan jarak agar tidak terlalu dekat.
Para warga juga tampak mengenakan masker.
Sambil berdiri para warga membawa berbagai tulisan antara lain "Kami warga Baciro Siap Menerima Pahlawan Kesehatan Covid-19" , "Pahlawan Covid-19 Kami di Belakangmu", "Anda adalah Pahlawan Kami ", "Selamat Datang Pahlawan", "Anda Tidak Sendiri", "Selamat Bekerja".
Lantas iring-iringan mobil yang membawa tenaga medis tampak masuk melintas memasuki Pusdiklat Kemendagri di Baciro, Kota Yogyakarta.
Saat mobil melintas, para warga pun serentak bertepuk tangan.
Ada juga yang memberikan hormat.
Beberapa warga pun juga memberikan semangat kepada para tenaga medis dengan berteriak "Semangat...semangat Bapak, semangat Bu !,"
Baca: Inter Milan Bakal Rekrut Olivier Giroud yang Tidak Diperpanjang Chelsea
Baca: Kemenperin Siapkan 548 Kuota Bebas Biaya Kuliah Lewat Jarvis
Mengetahui kedatangan mereka disambut warga, para tenaga medis yang ada di dalam mobil terlihat membuka jendela.
Mereka pun membalas dengan melambaikan tangan ke pada warga yang berdiri di kanan dan kiri jalan masuk.
"Terima kasih....terima kasih...terima kasih," balas tenaga medis perempuan dari dalam mobil.
Ketua Kampung Baciro, Syarif Hidayat mengatakan inisiatif menyambut para tenaga medis ini datang dari warga sendiri.
"Ini inisiatif warga, para warga ingin menyambut dan memberikan semangat kepada para tenaga medis," ujar Syarif Hidayat saat ditemui di lokasi, Kamis (16/4/2020).
Syarif menyampaikan para tenaga medis adalah garda terdepan dalam menangani virus Covid-19.
Mereka merupakan pahlawan-pahlawan kesehatan Indonesia.
Oleh karena itu, warga masyarakat harus memberikan dukungan pada para tenaga medis, agar mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik dalam upaya menangani Covid-19 ini.
"Prinsip kami mereka ini pahlawan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat, tidak hanya di sini tetapi juga nasional," jelasnya.
Menurutnya, warga yang memberikan dukungan dan semangat ini berasal dari RW 10.
Awalnya, ada banyak warga yang ingin ikut untuk memberikan dukungan dan semangat kepada para tenaga medis.
Namun, untuk menghindari berkerumun maka hanya dibatasi puluhan warga saja yang datang kesini.
Diungkapkannya, warga mengetahui jika Pusdiklat Kemendagri di Baciro akan digunakan untuk persinggahan sementara para tenaga medis dari pengurus kampung.
Mengetahui hal itu, para warga juga tidak ada masalah dan justru memberikan dukungan.
"Sosialisasi pemerintah kan sudah cukup, jadi kita tidak ada masalah. Ya waspada tetap tetapi kita tidak risau, karena mereka berbuat untuk kita semua juga," ujarnya.
Ketua RW 10 Baciro Servasius Wue menuturkan, para tenaga medis haruslah diperlakukan dengan baik. Sebab, mereka adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
"Ada beberapa tempat yang memperlakukan beliau-beliau tidak baik, ditolak, meninggal pun ditolak. Kami ingin memberikan warna yang berbeda dari Yogya ini," urainya.
Servasius Wue berpendapat, seharusnya para tenaga medis ini diberikan gelar pahlawan. Sebab mereka garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
"Harapannya dari Yogya bisa memberi warna bagi Indonesia, bahwa para medis ini harus dihargai, harus diberi tempat yang paling tinggi. Karena mereka saat ini bekerja mati-matian untuk kemanusiaan," urainya.
Usai tiba di Pusdiklat Kemendagri di Baciro, para tenga medis ini langsung dicek suhu tubuhnya.
Mereka lantas mengisi data diri. Setelah itu, mereka masuk ke dalam kamar yang telah disediakan.