TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua fenomena aneh muncul dalam sepekan ini.
Jika akhir pekan lalu, di Kota Solo Jawa Tengah tiba-tiba ribuan cacing keluar dari dalam tanah.
Kemarin, di perairan Pelabuhan Tanjung Tembaga dan pelabuhan perikanan pantai di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, mendadak muncul banyak ubur-ubur.
Kondisi ini menyita perhatian masyakarat.
Pasalnya, ubur-ubur tersebut muncul dalam jumlah cukup banyak hingga menutupi permukaan sungai.
Neli warga sekitar Pelabuhan Tanjung Tembaga mengatakan, munculnya ubur-ubur tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar.
Meski kemunculan ubur-ubur itu dianggap fenomena yang lumrah terjadi setiap tahun, namun tak sedikit warga yang tetap penasaran ingin menyaksikan.
“Bagi kami ini hiburan. Tapi, warga yang biasanya mandi di laut baik untuk terapi maupun untuk berlibur, harus menundanya karena ubur-ubur ini bikin gatal tubuh,” kata Neli kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Sudah sepekan
Munculnya banyak ubur-ubur di kawasan tersebut, diketahui sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Meski demikian, warga atau pemerintah daerah setempat biasanya membiarkan, karena ubur-ubur itu biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Baca: Penjelasan Daryono BMKG soal Cacing Keluar secara Massal di Solo, Belum Bisa Disebut Petunjuk Gempa
Salah seorang nelayan, Saifudin mengaku munculnya ubur-ubur itu sempat mengganggu aktivitas nelayan.
Pasalnya, keberadaan ubur-ubur dalam jumlah yang tidak terhitung itu tak jarang menyangkut baling-baling kapal nelayan.
“Kami biasanya menjalankan kapal menghindari gerombolan ubur-ubur tersebut,” jelasnya.
Muncul ribuan cacing
Diberitakan sebelumnya, fenomena aneh terjadi di Kota Solo, provinsi Jawa Tengah.
Ribuan cacing tiba-tiba keluar dari dalam tanah sejak pagi hari.
Pedagang Pasar Gede Solo dikagetkan dengan ratusan cacing yang keluar secara tiba-tiba dari tanah di tengah pandemi corona atau covid-19.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ribuan cacing tersebut keluar sekitar pukul 05.30 WIB di taman sisi timur Pasar Gede, Solo.
Pedagang bakso Pasar Gede, Marsono Hadiwiyono menceritakan ratusan cacing itu mendadak keluar dari taman tersebut dan sempat membuatnya kaget.
Pasalnya, ratusan cacing itu melewati depan toko jualannya.
"Tadi pagi itu, di sini penuh dengan cacing, entah dari mana, kelihatannya cacing dari taman, kalau tidak salah," kata Marsono kepada TribunSolo.com, Sabtu (18/4/2020).
Sementara itu, fenomena serupa juga terjadi di Klaten tepatnya RT 11, RW 05, Dukuh Socowetan, Kelurahan Socokangsi Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.
Iswanto (27) warga setempat mengatakan, orang yang melihat ribuan cacing tersebut adalah ayahnya sendiri.
"Awalnya pukul 06.00 WIB, bapak saya bernama Jimo Siswowiyanto (60) sedang keluar rumah, lalu bapak saya melihat ribuan cacing keluar dari tanah, lalu bapak saya manggil saya," kata Iswanto.
Iswanto mengatakan, kejadian sekitar pukul pukul 07.18 WIB dan langsung membersihkan tempat tersebut.
"Saya sempat rekam Itu, jam 7 pagi, saya langsung bersihkan cacing-cacing itu," jawab Iswanto.
Iswanto mengatakan, sudah dua kali peristiwa tersebut terjadi.
"Kejadian ini sudah dua kali, kemarin sama tadi pagi, kemarin-kemarin belum ada kejadian seperti itu," aku Iswanto.
Saking banyaknya, cacing yang keluar dari dalam tanah tersebut menyebar sampai ke jalur pejalan kaki dan jalan raya.
Marsono sempat membersihkan cacing tersebut dengan cara menyapunya.
Namun, cacing-cacing itu masih saja keluar dari dalam tanah.
"Saya sapu cacing itu saya buang ke jalan raya," ujar dia.
Hingga siang tadi, cacing itu masih terus keluar dari dalam tanah meskipun jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya.
Kemunculan cacing dari dalam tanah tersebut baru pertama kalinya terjadi selama dirinya berjualan di pasar peninggalan kolonial itu.
"Selama lima tahun saya di sini, munculnya cacing dari dalam tanah baru kali ini terjadi," kata Marsono.
Marsono mengatakan dirinya sempat tidak mau makan karena jijik melihat banyaknya jumlah cacing yang keluar dari dalam tanah itu.
Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono mengatakan, munculnya cacing dari dalam tanah dengan jumlah banyak itu diduga karena fenomena alam.
"Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau. Biasa begitu," ujar dia dikutip dari Kompas.com.
Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya menambahkan.
Kemunculan cacing dari dalam tanah ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga terjadi di beberapa daerah.
Menurutnya, tahun lalu keluarnya cacing dari dalam tanah tak semerata tahun ini.
"Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.
Sumber: Tribun Solo/Kompas.com