TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Suami Istri (Pasutri) melakukan penyiksaan terhadap asisten rumah tangga (ART) di Semarang.
Terlihat, pergelangan tangan sang ART disayat menggunakan pisau cutter hingga membekas.
Kemudian, ia terlihat luka lebam di wajah dan babak belur di seluruh tubuhnya lantaran kerap kali mendapat pukulan, tendangan dan siraman air panas dari majikan.
Penderitaan Sang ART
Ekspresi ketakutan dan trauma masih tersirat dalam benak perempuan mungil bernama Ika Musriati (20) saat ditemui Kompas.com di rumahnya di daerah Mlatiharjo Timur, Citarum Semarang.
Belum habis dia merasakan sakit, dirinya mendapatkan paksaan memakan sebanyak 50 cabai dan menenggak air mendidih hingga pita suaranya rusak dan harus menjalani operasi.
Saat kelaparan, ia hanya diberikan makanan yang sudah tak layak seperti nasi basi tanpa lauk pauk.
Ika mengaku telah dianiaya oleh pasangan suami istri di daerah perumahan Semarang Barat.
Ika bercerita, selama dia bekerja sejak bulan Agustus tahun lalu, penganiayaan dari majikannya itu harus ia terima setiap hari tak ada habisnya.
Bahkan, dirinya harus menerima ancaman pembunuhan dari majikannya jika tidak menuruti perintah.