TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (33) menghadiri acara peletakan batu pertama di Masjid Baitul Riyadh dan SMPPT Azzayadiy, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (24/4/2020) siang.
Gibran hadir dengan mengenakan baju lengan panjang berwarna putih, masker, serta sarung.
Gus Karim, pengurus pondok pesantren menuturkan, komplek lembaga pendidikan agama ini tidak lepas dari andil almarhumah Eyang Sudjiatmi Notomihardjo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Adanya kompleks ini tidak bisa dilepaskan dari almarhumah Ibu Sudjiatmi Notomiharjo, yang sekarang Insya Allah sudah ditempatkan di tempat yang lebih baik."
"Juga Ir H Jokowi, Presiden kita, beliau menunjuk saya untuk cari lokasi (pembangunan pondok)," ungkap Gus Karim sembari terisak.
"Alhamdulillah sekarang perkembangannya pesat," imbuh Gus Karim.
Dilansir keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Gus Karim juga mengucapkan terima kasih atas andil dari sederet pejabat yang telah membantu pembangunan masjid.
"Kepada Bapak Bupati Sukoharjo, Bapak Kapolda, Bapak Kapolres yang telah memberikan bantuan kepada kami dan santri-santri, ini sangat berarti bagi kami," tutur tokoh agama tersebut.
Baca: Pesaing Gibran Mundur dari Pencalonan, Alasannya Tak Tega Kampanye di Tengah Pandemi Corona
Gus Karim turut mengutip sebuah hadits dan mendoakan para penderma yang telah membantu pembangunan komplek tersebut.
"Barangsiapa yang membangun sebuah masjid, maka akan dibuatkan tempat yang indah di surga," ujarnya.
Soal penamaan Masjid Baitul Riyadh, Gus Karim pun menceritakan asal usulnya.
"Saya berkesempatan bersama Mas Gibran dan keluarga Pak Jokowi mengunjungi Raudhah, makam Rasulullah, di sana merupakan tempat yang digambarkan sebagai taman-taman surga," ujarnya.
"Saya berharap semoga orang-orang yang sudah mendahului kita yang terlibat dalam pembangunan masjid ini, dapat ditempatkan di taman surga, sampai nanti anak cucunya," imbuh Gus Karim.
Hadirin pun mengamini apa yang dikatakan toko Nahdliyyin tersebut.
"Insyaallah tanah wakaf ini akan saya jaga sampai akhir," tutur Gus Karim.
Selepas acara seremonial selesai, Gibran bersama Kapolda Jawa Tengah dan jajaran pejabat yang diundang pun dipersilakan untuk melakukan prosesi peletakan batu pertama Masjid Baitul Riyadh.
Baca: Hukuman Unik untuk Pelanggar Karantina di Solo dan India: Diinapkan di Rumah Hantu, Masuk Ambulans
Acara berlangsung penuh khidmat dan ditutup dengan doa bersama.
Diketahui Gus Karim merupakan guru ngaji Presiden Jokowi.
Dilansir oleh Tribun Jateng, Gus Karim termasuk satu tokoh yang juga hadir dalam prosesi pemakaman almarhumah Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo beberapa waktu lalu.
Menurut Gus Karim, sosok Sudjiatmi Notomihardjo merupakan sosok yang hebat.
Sebab, dari rahimnya lahir seorang anak yang kemudian menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Gus Karim, begitu dia akrab disapa mengatakan, Sudjiatmi Notomihardjo juga sosok yang patut untuk ditiru.
Baca: Suripto 7 Tahun Menggali Kuburan Keluarga Besar Jokowi, Tanah Lokasi Makam Eyang Noto Mudah Digali
Gus Karim menyebut Eyang Noto sapaan akrab Sudjiatmi, merupakan sosok yang aktif di majelis pengajian, ahli puasa, dan ahli salat.
"Wanita yang dipilih oleh Allah untuk melahirkan seorang presiden. Beliau ahli pengajian, ahli puasa, ahli salat. Sedekahnya luar biasa, untuk anak yatim, panti jompo, pembangunan kampung," kata Gus Karim saat itu.
Menurut Gus Karim, dalam kesempatan ini keluarga memamitkan kepergian Eyang Noto sembari memintakan maaf apabila ada salah selama hidup.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Tribunjateng.com/Rifqi Gozali)