TRIBUNNEWS.COM - Foto yang memperlihatkan botol hand sanitizer bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) ditutup dengan stiker bergambar Bupati Klaten viral di media sosial.
Akibat temuan itu, banyak warganet yang mempertanyakan transparansi anggaran yang digunakan oleh Pemda Klaten.
Setelah foto itu viral, Bupati Klaten Sri Mulyani meminta maaf dan mengakui adanya kekeliruan terkait penempelan stiker dirinya di botol hand sanitizer bantuan dari Kemensos tersebut.
Baca: Fakta 3 Perawat Diusir dari Kos & Tinggal di Rumah Sakit, Direktur RSUD Bung Karno: Gak Masuk Akal
Baca: Moeldoko Salurkan Bantuan USG Paru Hingga 13.000 Masker ke RS Darurat Wisma Atlet
Baca: Bacaan Niat dan Doa Shalat Dhuha, Beserta Urutan Tata Cara Pelaksanaannya
Viral di media sosial
Foto botol hand sanitizer bantuan dari Kemensos yang ditutup stiker wajah Bupati Klaten viral di media sosial.
Salah satu akun Twitter yang mengunggahnya yaitu @mahasiswaYUJINEm dengan nama pengguna Warga Klaten.
Dalam postingannya tersebut dituliskan: "Bupati Klaten seharusnya malu. Semalam kita diramaikan oleh beredarnya foto hand sanitizer berstiker 'Bantuan Bupati Klaten' dan ketika stikernya dilepas ternyata itu bantuan dari Kemensos? Lalu bagaimana pengadaan anggaran handsanitizer oleh Pemda?," tulis akun tersebut.
Bupati Klaten akui ada kekeliruan
Menyikapi foto viral botol hand sanitizer dari Kemensos yang ditutup stiker wajahnya tersebut, Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku minta maaf.
Menurutnya, penempelan stiker dirinya tersebut dianggap karena adanya kekeliruan saat di lapangan.
"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan (dalam penempelan stiker)," kata Sri Mulyani kepada wartawan, Senin (27/4/2020).
Baca: Liga di Asia dan Eropa Mulai Bergerak, Robert Alberts Optimis Liga 1 Dilanjutkan
Baca: Curhat Teddy Jalani Puasa Setelah Meninggalnya Lina Jubaedah
Menurutnya, kekeliruan tersebut terjadi karena bantuan hand sanitizer dari Kemensos jumlahnya sangat terbatas.
Sehingga dimungkinkan ikut tertempel stiker seperti bantuan hand sanitizer yang disalurkan oleh Pemkab Klaten.
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," terang dia.