News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

FAKTA Kasus Corona di Pasar Raya Padang: 36 Pedagang Positif hingga Diduga Kontak dengan 1.000 Orang

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyemprotan disinfektan di Pasar Raya Padang, Senin (20/4/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal mengatakan, 36 pedagang Pasar Raya dinyatakan positif corona.

Lebih 1.000 data pedagang yang diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Padang untuk dilakukan pemeriksaan.

Teknis pemeriksaan dilakukan sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan.

"Iya awal 17 orang, lalu bertambah jadi 36 pedagang di Pasar Raya dan 3 meninggal."

"Mereka akan diperiksa Dinkes Padang. Teknisnya bisa saja dengan melalui telepon, apa ada gejala," kata Endrizal, dikutip dari TribunPadang.com, Sabtu, (2/5/2020).

Endrizal mengatakan, Pasar Raya Padang sudah selesai disemprot disinfektan.

Berikut fakta yang Tribunnews.com rangkum terkait kasus corona di Pasar Raya Padang:

Pemerintah Cepat Lakukan Pelacakan

Masih dikutip dari laman yang sama, Wali Kota Padang, Mahyeldi, mengatakan semakin banyak kasus positif Covid-19 di Padang yang asalnya dari orang yang bekerja di Pasar Raya.

Pasien positif Covid-19 di Padang cepat ditemukan karena segera dilakukan pelacakan terhadap kontak pasien yang dikonfirmasi positif.

Baca: 5 Provinsi yang Menunjukkan Tren Kasus Corona Meningkat, Tertinggi Jawa Timur

Baca: Laporan Kasus Corona di Indonesia 3 Mei: Pasien Sembuh Tambah 211 Orang, Spesimen Diperiksa 112.965

Baca: Haris Azhar Kritik Jokowi hingga Prabowo soal Corona tapi Puji Erick Thohir: Ambil Inisiatif Cepat

Setelah pelacakan langsung dilakukan isolasi agar tidak menyebar pada orang lain.

"Kemarin juga ada data bahwa seorang ibu terinfeksi dari anaknya yang datang dari luar."

"Dengan segera di-tracking sehingga cepat kita lakukan isolasi," jelasnya.

Ilustrasi Pasar Raya Padang (Kompas.com/PERDANA PUTRA)

Jadi Klaster Paling Besar

Dikutip dari TribunPadang.com, Pakar Epidemiologi Universitas Andalas (Unand), Defriman Djafri, mengatakan ditemukan delapan klaster penularan virus corona di Sumatera Barat.

"Paling besar adalah klaster Pasar Raya dan Ambassador," kata Defriman Djafri dalam jumpa pers bersama IJTI Sumbar, Sabtu.

Kasus pertama yang menjadi sumber penularan adalah orang yang bekerja di instansi kesehatan.

Baca: Data Sebaran Corona 3 Mei di 34 Provinsi: Tambah 349 Positif, Total Kasus di Indonesia 11.192

Baca: Ilmuwan Korea Selatan: Pasien yang Sembuh dari Corona Tidak Dapat Terinfeksi Kembali

Baca: Kota di Eropa Ini Gunakan Kotoran Ayam Demi Cegah Penyebaran Corona, Begini Caranya

Ia lalu menularkan kepada ibunya, dan kemungkinan ibunya menularkan ke tetangga toko di pasar hingga pekerja toko.

"Rantainya sudah panjang. Kalau generasi sudah masuk generasi keempat atau kelima," jelas Defriman Djafri.

Dugaan Kontak Erat dengan 1.000 Orang

Dikutip dari Kompas.com, Dinas Perdagangan Kota Padang telah melakukan tracing atau pelacakan setelah 36 pedagang dinyatakan positif corona.

Dari data sementara yang dilakukan, didapat sekira 1.000 nama yang diduga telah melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan.

"Ada sekitar 1.000 nama yang kita kirimkan ke Dinas Kesehatan untuk mereka tracing," kata Endrizal yang dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Pihaknya juga meminta warga yang melakukan aktivitas di Pasar Raya Padang patuh terhadap imbauan dari pemerintah.

Penyemprotan disinfektan di Pasar Raya Padang, Senin (20/4/2020).

Pemerintah Beri Imbauan

Dinas Perdagangan Kota Padang akan lebih mengintesifkan imbauan terkait jaga jarak dan penggunaan masker, baik bagi para pedagang dan pembeli.

"Namun, masih ada juga yang melanggar. Untuk itu, kita imbau terus," kata Endrizal, dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/5/2020).

Baca: Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Corona, Lahir Prematur, Alami Sesak Napas Sepulang dari Rumah Sakit

Baca: Jika Pandemi Corona Berakhir, Warga Diminta Tetap Kreatif dan Produktif

Baca: Bisnis Hijabnya Dihantam Corona, Revalina S Temat Mengaku Alami Penurunan Omset

Hal serupa juga diterapkan di pasar pembantu di Kota Padang.

"Sarung tangan disediakan tokoh masyarakat setempat, sehingga hal ini lebih mengantisipasi," jelasnya.

(Tribunnews.com, TribunPadang.com/Rima Kurniati/Rizka Desri Yusfita, Kompas.com/Kontributor Padang, Perdana Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini