Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polrestabes Bandung meminta Ferdian Paleka, pembuat konten video pemberian bantuan berisi sampah pada empat waria di Kota Bandung agar menyerahkan diri. Pasalnya hingga saat ini keberadaan Ferdian tak diketahui sejak videonya viral.
"Kami imbau Ferdian menyerahkan diri, jika tidak, kami akan lakukan tindakan tegas dan terukur sesuai apa yang diharapkan pimpinan," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri di Jalan Jawa, Rabu (6/5/2020).
Perburuan pria asal Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung itu sudah mencapai penyitaan sedan hitam miliknya, yang diamankan di luar Bandung Raya.
Ada dugaan Paleka melarikan diri ke luar kota. Namun, polisi enggan buru-buru berkesimpulan Ferdian kabur ke luar kota.
"Sejauh ini Ferdian belum ada itikad baik. Kami belum bisa pastikan itu (kabur ke luar kota). Tapi kami berharap ada teman-temannya yang tahu, segera laporkan. Sejauh ini kami sudah menyita kendaraan pelaku," ujar Galih.
Informasi yang dihimpun, sedan itu disita dan diamankan dari luar Bandung Raya.
Mobil yang disita yakni sedan Toyota Vios dengan pelat nomor D 1030 CW.
Mobil itu yang digunakan para pelaku mengangkut dus berisi sampah, sebagaimana tampak dalam video.
Dalam kasus ini, ada tiga orang termasuk Ferdian.
Baca: Viral Kabar Petugas Bandara YIA Tewas Didorong Kuntilanak, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
Satu orang berinisial T sudah ditahan dan berstatus tersangka.
"Untuk T kemarin sudah diperiksa. Sudah berstatus tersangka dan ditahan di Rutan Polrestabes Bandung. Peran T, turut melakukan tindak pidana," katanya.
Dilihat dari kontruksi perbuatan dari peristiwa pemberian bantuan berisi sampah, polisi menyimpulkan sementara, kasus ini berkaitan dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Saat ini, meski sudah menahan dan menetapkan satu tersangka, kasus ini masih berstatus penyelidikan.
"Dari penyelidikan ini kami berupaya melengkapi unsur tindak pidana yang tercantum dalam UU ITE. Untuk saksi sudah dimintai keterangan empat orang," katanya.
Kemarin, sosok perempuan mengaku ibu tiri Ferdian memberikan klarifikasi ihwal kasus dan perbuatan yang dilakukan anaknya.
Perempuan itu dimungkinkan jadi saksi.
"Kemungkinan akan kami mintai keterangan," ucap Galih.
Baca: Nonton Prank Sembako Sampah Ferdian Paleka, Baim Wong Heran dan Bingung: Jahat Banget, Enggak Tega
Seorang Pelaku Ditangkap
Polrestabes Bandung dikabarkan telah menangkap salah seorang pelaku yang melakukan prank terhadap transgender di Bandung. Para pelaku saat itu memberikan bingkisan namun setelah dibuka isinya ternyata hanya batu dan toge busuk.
"Alhamdulillah kami sudah mengamankan satu orang dan kami berupaya mengamankan pelaku lainnya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020).
Saat ini, T berada di Mapolrestabes Bandung untuk keperluan pemeriksaan awal.
Dari rekonstruksi peristiwa melibatkan data elektronik, maka kasus ini masuk kasus tindak pidana ITE.
"Pasal yang akan kami kenakan Pasal 45 ayat 3 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Semua pihak yang ada di video akan kami mintai keterangannya dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah," ujar AKBP Galih Indragiri.
Ferdian Paleka sendiri saat ini masih dalam pencarian pascavideo viral.
Baca: Nikita Mirzani Melongo Lihat Kamar Betrand Peto, Terkejut Lihat Benda Besar di Samping Kasur Sinyo
Rumahnya di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung sempat didatangi polisi.
"Kami sempat datangi rumahnya cuma yang bersangkutan tidak ada. Jadi kami tetap pakai upaya paksa, kami sarankan kooperatif supaya menyerahkan diri," kata dia.
Cekikikan Saat Berikan Sembako Sampah
Sebelumnya, dalam salah satu video yang dibuatnya, terlihat Ferdian Paleka dan dua temannya melakukan prank kepada waria di Bandung.
Dia pura-pura membagikan dus berisi makanan.
Namun sejatinya dus mie instan tersebut berisi batu dan sampah.
"Kita akan membagikan sembako bahan pangan yang isinya batu bata dan sampah. Kalau ada b*****g, kardus-kardus ini kita bagi. Kalau tidak ada, berarti kota ini aman dari waria," ujar Ferdian Paleka.
Setelah itu, Ferdian dan teman-temannya menemukan beberapa waria di pinggir jalan raya.
Mereka sempat turun dari mobil dan membagikan dus berisi sampah itu.
Baca: Kehilangan Didi Kempot, NDX AKA Ingin Go Internasional dengan Lagu Bahasa Jawa
Dua waria yang menerima bantuan tersebut tentu saja terlihat bahagia menerima sebuah dus yang mereka kira isinya adalah makanan.
Sementara itu, Ferdian Paleka dan dua temannya cekikian saat naik mobil.
"Mereka juga enggak mematuhi pemerintah, PSBB. Dia juga tidak mematuhi pemerintah, jadi kalian jangan hujat kita, kita hanya mau membantu pemerintah," ujar Ferdian.
Video yang dibuat oleh YouTuber tersebut langsung mendapatkan kecaman.
Tak sedikit yang menyebut dia menampilkan hal yang tak manusiawi.
Di media sosial Twitter, kata Ferdian Paleka masuk ke jajaran trending topic.
Belakangan diketahui, dalam video itu, waria yang jadi korban berjumlah empat orang.
Semuanya berdomisili di Kiaracondong, Kota Bandung.
Baca: Ayah Nikita Willy Meninggal Karena Sakit Jantung
Korban Sakit Hati
Komunitas transgender atau waria Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan mendampingi empat korban prank bantuan isi sampah oleh YouTuber Ferdian Paleka, mendatangi Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.
Kedatangan mereka untuk melaporkan perbuatan Ferdian Paleka yang dianggap keterlaluan dengan membuat konten pembagian bantuan makanan di dalam dus tapi ternyata isinya sampah.
"Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.
Berdasarkan pantauan TribunJabar.id, ada belasan transgender yang mendampingi korban.
Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.
"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.
Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender.
Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.
"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ujarnya.
Empat korban prank itu saat kejadian sedang berada di Jalan Ibrahim Adjie.
Awalnya, mereka enggak menyangka pemberian bantuan prank itu bakal se-viral ini.
Mereka kemudian berbagi cerita dengan rekan-rekannya di komunitas itu.
"Untung mereka kenal dengan komunitas. Sebelum mereka share ke yang lain, mereka share ke kami. Bukannya apa-apa, dengan gender kami ini, ke mana kami harus ngadu, terkadang bikin aduan pun suka disalahin," ucap dia.
Dari empat korban, dua di antaranya berusia 40 dan 50 tahun yakni Sani dan Dini.
Sani sehari-hari bekerja di sebuah karaoke namun saat tempat karokenya tutup di tengah pandemi, ia kembali ke jalan.
Lalu Dini, sehari-hari tidak ada pekerjaan tetap.
Lalu ada Luna dan Pipiw, masing-masing berusia 25 dan 30 tahun.
Pipiw, sehari-hari bekerja sebagai stylish di sebuah salon.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Minta Youtuber Bandung Ferdian Paleka Serahkan Diri, Jika Tidak, Ada Tindakan Tegas Terukur