Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Seorang pemulung dari Kabupaten Bandung ketahuan berbohong, mengaku berpenghasilan Rp 2.000per hari dan kadang makan kadang tidak, ternyata memiliki rumah berlantai tiga.
Pengakuan tersebut diyakini sebagai trik agar orang lain merasa iba lalu memberinya sedekah.
Kini setelah ketahuan berbohong, keluarga Bah Tono pun malu dan menutup diri, pagar rumahnya dikunci.
Baca: ABK Meninggal Dunia dan Dilarung ke Laut, Keluarga Terima Kabar Duka Lewat Surat Berbahasa China
Baca: Sang Agen Pesimis Dayot Upamecano Tinggalkan RB Leipzig
Baca: Jawaban Soal TVRI Berapa Banyak Siswa Perempuan yang Berolahraga, Materi Kelas 4-6 SD Senin, 11 Mei
Baca: LIVE STREAMING TVRI Belajar dari Rumah Senin, 11 Mei 2020, Materi Karung Terdampar untuk 1-3 SD
Kisah ini sempat virah di media sosial seorang kakek bernama bah Tono karena mengaku memiliki penghasilan RP 1.500-2.000 perharinya dan kadang makan kadang tidak.
Dalam video yang viral tersebut, Bah Tono yang menggunakan kaus lusuh dan membawa karung berisi barang rongsokan.
Mengaku berpenghasilan Rp 1.500-2.000 perharinya.
Ia mengaku kadang makan kadang tidak, menurutnya uang tersebut besar bisa dibelikan kerupuk.
Ternyata ungkapannya itu hanya trik Bah Tono untuk membuat rasa iba orang dan memberinya sedekah.
Saat ditelusuri ke kediamannya, yang berada Kampung Babakan Sonari, RT 02, RW 07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Minggu (10/5/2020) ternyata dia memiliki rumah tiga lantai, meski belum selesai dibangun semua.
Di area sekitar rumahnya, rumah Tono lah yang paling tinggi, sebab ia memiliki tiga lantai sedangkan yang lain hanya dua lantai.
Namun sayang tak bisa melihat secara langsung isi rumahnya.
Sebab pada saat itu pintu rumahnya tertutup dan pagar depan tertutup.
Menurut Kepala Desa Pangaubam, Enep Rusna, kini keluarga Tono menutup diri karena malu dengan pengakuan Tono tersebut.