Lisna memaparkan, namun kecurigaan warga kepada daging yang dijual pelaku bukan, curiga daging babi.
"Warga curiga daging yang dijual murah itu ada bakterinya. Sebab dia bilang juga daging reject, jadi khawatir ada bakterinya," katanya.
Menurut Lisnawati, warga juga dikagetkan dengan penggerebagan hari Sabtu lalu karena tak menyangka itu daging babi.
"Sebab tak ada kecurigaan sebelumnya, taunya hanya daging reject," ujar dia.
Memang usaha pelaku pesat, awalnya kata Lisnawati, ia mengetahui usahanya kecil dengan menggunakan preezer kecil.
"Taunya sudah besar dengan preezee besar, tentu warga sangat kaget dengan bahkan daging babi yang dijualnya katanya nyapai puluhan kilogram perminggunya," kata Lisnawati.
Menurut Lisnawati, warga sangat kaget karena usaha daging babinya ternyata sudah besar, bahkan barang buktinya mencapai ratusan kilogram.
"Kami tak menyangka, saya tahunya jumlah barang bukti juga dari sosial media. Saat penggerebegan juga kami sedang keja bakti membersihkan selokan," katanya.
Kini kata Lisnawati, keluarga pelaku akan pindah tinggalnya, sebab sebelumnya banyak warga yang ngomong.
"Saya tak punya hak, tapi kayanya disuruh pemilik rumah untuk pindah. Kini katanya sedang mengangkut barang-barangnya," ucapnya. (Lutfi Ahmad Mauluddin)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Warga di Banjaran Bandung Tak Menyangka Daging yang Dijual Tetangganya Daging Babi, Percaya Saja