TRIBUNNEWS.COM, TANAHBUMBU - Warga Tanahbumbu, Kalimantan Selatan berhasil menangkap buaya yang sudah menerkam seorang gadis berusia 17 tahun di sungai Sebambanbaru, Kecamatan Sungai Loban.
Sebelumnya korban bernama Devi tewas diterkam buaya, Minggu (10/5/2020).
Korban saat itu sedang berenang bersama temannya sekitar pukul 07.00 WITA.
Tiba-tiba seekor buaya menerkam korban, hingga jasadnya ditemukan di bawah jembatan dengan jarak titik awal sekitar 50 meter.
Korban saat itu ditemukan sekitar pukul 11.40 WITA.
Baca: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sabtu, 16 Mei 2020: Ini 9 Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat
Menyikapi kejadian tersebut, warga lantas memburu buaya yang menerkam korban dengan cara dipancing.
Hingga akhirnya buaya tersebut ditangkap warga, Kamis (14/5/2020) sekitar pukul 09.00 wita.
Sebelumnya, pada kejadian penerkaman korban yang ditemukan di bawah jembatan tak mengalami luka gigitan.
Ketika itu, warga mengalami kecurigaan lantaran tak ada bekas gigitan, padahal buaya telah membawanya.
Baca: VIRAL Buaya Ompong Penerkam Gadis di Kalimantan Selatan Ditangkap, Polisi: Sudah Tak Punya Gigi
Namun pada saat buaya sudah diamankan warga, terkuak sudah penyebabnya sehingga korban tak mengalami luka-luka.
Pasalnya, saat diperiksa, buaya yang berukuran cukup besar tersebut ternyata tak memiliki gigi lagi alias ompong.
Fenomena buaya tak bergigi ini dibenarkan Kapolsek Sungai Loban, AKP Apri SH, kepada banjarmasinpost.co.id, yang mengakui buaya tersebut tak miliki gigi.
Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, buaya yang ditangkap warga tersebut tak miliki gigi lagi.
"Jadi buaya yang diduga menerkam korban kemarin itu sudah ditangkap. Namun kita lihat bersama, ternyata gigi buaya tak ada sama sekali," kata AKP Apri.
Baca: Detik-detik Gadis Kalimantan Diterkam Hidup-hidup Buaya, Korban Sempat Teriak
Bahkan dia memeriksa langsung ke dalam mulut buaya tersebut saat sudah di darat.
Namun tak ada gigi yang dia temukan saat itu.
" Pantas saja saat korban ditemukan tak ditemukan luka di tubuh korban, ternyata buayanya ompong," katanya.
Sebelumnya, Kades Sebambanbaru, Syaiful juga mengatakan, saat korban ditemukan memang tak ada luka.
Hanya saja, tubuh korban biru-biru, sementara itu tak ada luka.
Keluarga korban sempat menolak buaya dibawa ke penangkaran
Usai buaya ditangkap, sempat terjadi perdebatan.
Sebab pihak keluarga korban sempat tak mau buaya itu dipindahkan atau dibawa ke BKSDA Batulicin.
Namun setelah diberi pengertian akhirnya pihak keluarga merelakan buaya tersebut dibawa.
Menurut Kapolsek Sungai Loban, AKP Apri SH, Jumat (15/5/2020), rapat bersama sempat dilaksanakan di kantor desa Sebambanbaru.
Pihak keluarga korban ngotot tak ingin buayanya dibawa ke penangkaran.
Baca: Warga Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Tewas Diterkam Buaya
Sebelumnya, pihak BKSDA Batulicin juga sempat menjelaskan, di dalam perut buaya itu terdapat sekitar dua kawat berduri dari pancingan yang dibuat warga dan pawangnya sehingga dimungkinkan bisa mati 1 atau 2 x 24 jam bila tidak tertangani.
"Setelah mempertimbangkan saran-saran dari para muspika pihak keluarga korban tidak keberatan buaya itu dibawa oleh pihak BKSDA ke penangkaran JB," katanya.
AKP Apri juga memastikan buaya itu tidak memiliki gigi.
Bahkan, dia memeriksa langsung mulut buaya itu, tak heran korban pada 10 Mei lalu tidak alami luka gigitan.
Terpisah, Agus dari BKSDA Batulicin saat dihubungi membenarkan pihaknya sudah membawa buaya tersebut ke penangkaran.
"Kemaren dievakuasinya sampai ke penangkaran Jhonlin Lestari sekitar pukul 19.00 wita," katanya.
Penulis: Man Hidayat
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Ditangkap Usai Terkam Gadis di Tanbu hingga Tewas, Buaya Ini Ternyata Tak Bergigi