TRIBUNNEWS.COM, SINJAI BORONG - Asdar, seorang warga di Desa Bontosila, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan tewas setelah ditikam tetangganya sendiri.
Ia ditikam oleh Anwar Bin Kadir (45) pada Minggu (24/5/2020) sekitar pukul 20.00 Wita, di Dusun Tomantan, Desa Bonto Sinala.
Informasi yang dihimpun, korban tewas setelah cekcok antara Anwar masalah pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Baca: Bawa Obat-obatan Mencurigakan, Seorang Pemuda Diamankan Aparat Gabungan PSBB
"Korban tewas setelah ditikam oleh Anwar. Usai kejadian sempat dilarikan ke Puskesmas Bijinangka, tapi nyawanya sudah tidak tertolong," kata Kepala Puskesmas Bijinangka dr Zulkifli Thamrin kepada TribunSinjai.Com, Senin (25/8/2020).
Inisiator Acara Keramaian Diamankan
Sementara itu Polresta Denpasar mengamankan 7 orang yang diduga inisiator acara keramaian di tengah pandemi Covid-19 di Kampung Jawa, Jalan Ahmad Yani, Denpasar.
Kini Polresta Denpasar masih membahas tindak lanjut langkah apa yang akan dilakukan terhadap aksi sejumlah warga yang berlangsung di Kampung Jawa, Jalan Ahmad Yani, Denpasar itu.
"Iya, kami sedang bahas sekarang," kata Kasat Reskrim Polreta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (25/5/2020) pagi.
Aksi membangunkan warga di sahur hari terakhir bulan ramadan itu digelar oleh puluhan warga kampung Jawa Sabtu (23/5/2020) pukul 03.00 Wita di kawasan Masjid Baiturahma, Jalan Ahmad Yani, Denpasar.
Baca: Mantan Dirut Persija, Gede Widiade Sesalkan Pengunduran Diri Cucu Soemantri dari PT LIB
Aksi tersebut ternyata viral di media sosial. Banyak netizen Bali protes.
Mereka membandingkan dengan pawai ogoh-ogoh yang sebelumnya dilarang ketat diadakan di Bali.
Begitu juga aksi ngaben massal di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, yang berbuntut panjang, sementara aksi kerumunan yang digelar di Kampung Jawa hanya berakhir dengan permintaan maaf.
Atas viralnya video aksi tersebut, Polresta Denpasar pun bergerak cepat dengan mengamankan sejumlah warga Kampung Jawa.
Waktu itu, puluhan warga Kampung Jawa telah diminta menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas aksi yang mereka lakukan.