TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Sebuah pemakaman umum di pesisir pantai kawasan Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat porak-poranda akibat dihantam abrasi dan gelombang laut yang kian mengganas.
Terjangan gelombang laut yang terjadi di sepanjang pesisir pantai itu lantaran musim cuaca ekstrem yang melanda kawasan Aceh Barat, sejak dua pekan terakhir.
Keuchik Suak Ribee, Teuku Razali kepada Serambi, Jumat (29/5/2020), mengatakan, pemakaman Tionghoa sudah banyak yang hancur akibat abrasi yang kini terus meluas.
Selain itu, puluhan pondok milik pedagang yang dibangun di pinggir pantai juga hancur diterjang ombak sehingga tidak dapat diselamatkan.
"Kondisi abrasi yang terus meluas sudah sangat meresahkan warga saat ini. Kita berharap pihak terkait segera melakukan penanganan agar abrasi tidak merambah ke perumahan penduduk di Desa Suak Ribee," harap Teuku Razali.
Baca: Heboh Umi Pipik Bela Anaknya Yang Dinyinyiri, Dulu Istri Uje Juga Sempat Komentari Artis Wanita ini
Pantauan Serambi, sejumlah kuburan rusak akibat dikikis abrasi. Seperti beton setiap kuburan sudah banyak yang hancur.
Selain itu, puluhan pondok milik pedagang di daerah tersebut juga hancur tidak bisa diselamatkan lantaran terjadi pada malam hari.
Jika pengikisan terjadi pada siang hari, kemungkinan sebagian pondok masih dapat diselamatkan dengan mengamankan bahan-bahan bangunannya.
"Kerugian setiap pedagang café sudah mencapai ratusan juta rupiah saat ini. Sebab setiap pondok yang dibangun itu hampir mencapai Rp 10 juta lebih. Abrasi itu terjadi di tiga titik lokasi wisata, masing-masing di Dusun I, II, dan III," ujar Teuku Razali.(c45)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Abrasi Hancurkan Kuburan Warga Tionghoa