Karena Haji Abdullah seorang pedagang, kata Ambuwaru, Kakek Haji Abdullah cukup dikenal, di Ende maupun luar Ende.
Cerita tentang Soekarno, kata Ambuwaru, diwariskan turun temurun secara lisan oleh Kakeknya. "Jadi saya dapat cerita dari ayah saya Ahmad Ambuwaru, yang kala itu sering menemani kakek bertemu Bung Karno," ungkapnya.
"Orang banyak kenal beliau, dan dia juga tokoh di sini. Waktu itu, ada ketika Bung Karno tiba di Ende, ada orang yang datang menemui kakek menanyakan rumah yang mau ditempati Bung Karno," ungkapnya.
Baca: 8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia
Menurut Ambuwaru, saat di Ende Soekarno mencari dan ingin tinggal di rumah yang menghadap ke Timur atau ke arah matahari terbit."Dan rumah kakek saya itu menghadap ke timur dan kala itu mungkin satu-satunya rumah yang cukup bagus, yah rumah kakek saya," ungkapnya.
Menurutnya, kala itu, rumah Kakek Haji Abdullah ditempati oleh kontraktor asal Pulau Jawa dari PT. Hutama Karya yang mengerjakan proyek jalan trans Flores."Nah karena Soekarno mau tinggal di rumah itu, kontraktor dipindahkan oleh kakek, setelah Soekarno pulang, kontraktor itu tinggal lagi di rumah itu," ungkap.
Dia menceritakan, selama berada di rumah pengasingan Bung Karno bergaul akrab dengan warga sekitar.31 Oktober 1938 Bung Karno bersama keluarga meninggalkan Ende dan kembali lagi ke Ende setelah Indonesia merdeka.
Baca: Kisah Haru Seorang Guru Ngaji yang Terima Bantuan Saat Pandemi
"Waktu dia kembali lagi ke Ende, Bung Karno minta langsung ke Kakek Abdullah bahwa rumah pengasingan itu dijadikan tempat situs, tempat bersejarah," ungkapnya.