News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahu Suaminya Dipanggil Sayang Oleh Cewek Saat Video Call, Gitta Malah Dipukuli di Sekujur Tubuhnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Seorang suami di Palembang diduga tega melakukan penganiayaan kepada istrinya hingga sang istri melaporkan perilaku sang suami ke polisi.

Gitta Shitta Pramashia (33), wanita tersebut, membuat laporan ke SPKT Polsek Sukarami Palembang.

Menurut perempuan berkulit putih ini, suaminya kerap melakukan kekerasan selama tujuh tahun mereka menikah, meski terkadang tidak ada sebab.

Terakhir, perempuan yang tinggal di salah satu perumahan di wilayah Kecamatan Sukarami berusia 33 tahun ini mengaku mendapat kekerasan dari suaminya pada Minggu (24/5/2020).

Baca: Pengakuan Demonstran Bertato Pulau Nusantara yang Terlibat Kerusuhan di Philadelphia

Baca: Fakta Baru, Pelempar Bom Molotov di Rumah Pejabat Pengadilan Tinggi Tanjungkarang Terekam CCTV

Baca: Tunjukkan Citra Penegak Hukum, Polisi Harus Ungkap Peneror Diskusi di UGM

Baca: Jawaban Soal TVRI SD Kelas 1-3, Selasa 2 Juni 2020, Belajar dari Rumah: Operasi Pengurangan

Dikatakannya, ia sudah lupa seberapa sering mendapat perlakukan kasar dari sang suami.

Terakhir kali, seingatnya ia dipukuli sang suami Rabu (13/5/2020) sekitar pukul 17.30.

Ketika itu, ia mengetahui sang suami sedang video call dengan perempuan lain di rumah.

"Saat si perempuan memanggil suami saya itu sayang, aku datang dan berupaya merebut ponselnya. Tetapi, malah perut saya yang ditendang dan juga didorong," katanya, Senin (1/6/2020).

Belum selesai sampai di situ, selang beberapa jam, perempuan ini mengaku kembali dianiaya sang suami yang menurutnya memiliki profesi notaris tersebut.

Ia mendapatkan tamparan dari sang suami. Selain itu, kaki perempuan ini juga dipelintir sang suami hingga keseleo.

Usai dianiaya, suami perempuan ini sempat berhenti memukulinya karena dirinya saat itu akan berbuka puasa.

Ternyata, selesai berbuka puasa, ia kembali dipukuli sang suami di dalam kamar. Ia dipukuli di bagian tangan, punggung, pipi dan bahu.

"Saya sempat minta tolong sama pengasuh anak saya, tetapi pengasuh anak saya hanya diam saja karena takut dimarahi suami saya itu.

Karena tidak bisa menolong, pengasuh anak saya itu hanya menangis melihat saya disiksa suami," katanya.

Selama lima jam, perempuan ini dianiaya sang suami saat itu.

Meski sudah meminta ampun dengan cara memeluk, akan tetapi hal itu tidak menghentikan suami berbuat kasar.

Dikatakannya, sebulan pasca menikah ia sudah mengalami pemukulan yang dilakukan sang suami.

"Sampai sekarang, kaki saya masih sakit. Saya sudah tidak tahan lagi selalu dipukuli, bahkan pernah melapor ke orangtua suami saya.

Tetapi malah saya yang disalahkan dan diancam jangan sampai melapor ke keluarga saya. Karena tak tahan lagi, makanya saya laporkan suami saya polisi," ungkapnya.

Gitta juga harus berhenti bekerja sebagai staf di salah satu bank karena perintah dari sang suami.

Setelah berhenti, bukannya diberikan nafkah, malah selalu disiksa di rumah.

Kapolsek Sukarami Kompol Irwanto melalui Kanit Reskrim Iptu Hermansyah mengatakan laporan dengan LP/B-454/V/2020/Sumsel/Resta plg/Sek.skrm sudah diterima.

"Laporan sudah di terima, saat ini kami masih melakukan penyelidikan," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kaki Dipelintir Perut Ditendang, Perempuan Berkulit Putih di Palembang Ini Laporkan Suami ke Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini