“Saat ini, pihak keluarga masih menunggu jenazahnya untuk dimakamkan. Tapi mereka sendiri tidak tahu, kapan diserahkan karena belum menerima informasi apapun dari pihak kepolisian,” ungkap Kepala Desa Baruh Jaya, Maslan, kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (3/6/2020).
Baca: Koordinasi dengan Densus 88, Polda Kalsel Usut Jaringan Penyerang Polsek Daha Selatan
Baca: Runut Kejadian Penyerangan Polsek Daha yang Tewaskan Seorang Polisi, Secarik Kertas Jadi Petunjuk
Dijelaskan, dari informasi yang diperoleh, pemakaman bakal dilaksanakan di pemakaman umum di Dukuh, Desa Tambak Bitin.
Sementara itu, Kades mengaku tidak mengetahui kapan jenazah dipulangkan untuk dimakamkan. “Sejak kemarin, pihak keluarga juga menunggu,” kata Maslan.
Kronologi kejadian
Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, sebelumnya diserang seorang pria bersamurai, Senin (1/6/2020) sekira pukul 02.15 WITA.
Akibat serangan tersebut seorang anggota kepolisian Brigadir Leonardo Latupapua mengalami luka bacok dan meninggal di lokasi.
Sementara satu orang anggota polisi mengalami luka-luka.
Peristiwa bermula saat 3 anggota jaga SPKT yang melaksanakan piket jaga malam.
Ketiganya masing-masing Brigadir LL (Leonardo Latupapua) sebagai KA SPKT III, Brigadir DS piket Intel, dan Bripda MA piket Reskrim.
Sebelum menyerang Brigadir Leonardo Latupapua yang berada di ruang SPKT, pelaku terlebih dulu melakukan pembakaran mobil patroli Polsek Daha Selatan.
Kemudian pelaku masuk ke ruang SPKT dan melakukan penyerangan kepada Brigadir Leonardo Latupapua menggunakan sebilah samurai sekitar pukul 02.15 WITA.
Baca: Penjelasan Polisi Tentang OTK yang Bakar Mobil Patroli dan Menyerang Polsek Daha Selatan
Bripda MA yang pada saat kejadian berada di ruangan unit reskrim mendengar adanya keributan di ruang SPKT.
Kemudian Bripda MA mendatangi ruangan SPKT dan melihat keadaan Brigadir Leonardo Latupapua sudah mengalami luka bacok.
Mendapati itu, Bripda MA mendatangi Kanit Intel Brigadir DS untuk meminta pertolongan dan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.