TRIBUNNEWS.COM - Gempa mengguncang Nias Utara, Sumatera Utara, hari ini, Minggu (7/6/2020).
Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kabar gempa dimutakhirkan BMKG pada pukul 06:54:18 WIB.
Dilansir bmkg.go.id, guncangan berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR).
Gempa terjadi pada pukul 06:50:36 WIB.
Baca: Ratusan Rumah Rusak Pasca Gempa Magnitudo 6,8 di Maluku Utara
Baca: Benarkah Fenomena Matahari Lockdown Bisa Timbulkan Gempa Bumi & Kelaparan? Ini Penjelasan LAPAN RI
Goncangan diketahui berpusat di 38 km Barat Laut Nias Utara.
Kedalaman gempa 27 km di bawah permukaan bumi.
Gempa berlokasi di 1.58 Lintang Utara (LU) dan 97.05 Bujur Timur (BT).
BMKG memperingatkan untuk berhati-hati terhadap kemungkinan gempa susulan yang terjadi.
Kabar gempa bumi ini juga disiarkan melalui cuitan akun Twitter BMKG, @infoBMKG.
Pada hari sebelumnya, gempa juga mengguncang Kendari, Sulawesi Tenggara.
Gempa tersebut terjadi pada Sabtu (6/6/2020) pukul 07:45:38 WIB dan tidak berpotensi tsunami.
Guncangan yang berkekuatan 3,3 SR itu berpusat didarat 52 km Tenggara Kendari.
Gempa dirasakan dalam skala MMI II dan dirasakan di Konawe.
Bencana berlokasi di 4.05 LS, 123.08 BT.
Kabar gempa tersebut juga diinformasikan BMKG melalui cuitan di Twitter.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs bmkg.go.id :
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)