TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gara-gara burung piaraannya lepas, seorang pemuda tersangkut di di besi gardu listrik bertegangan tinggi di pintu pasuk komplek pergudangan Puri Niaga jalan Rungkut Menanggal nomor 11 Surabaya.
Kisah dramatis Martinus Maneno (23) pria asal asal Kefamenano, Nusa Tenggara Timur itu menjadi tontonan warga, hingga akhirnya diselamatkan petugas.
Kejadian berawal saat Martinus mengejar burung kesayangannya jenis love bird piaraannya yang lepas dari sangkar.
Burung love bird itu hinggap di atas gardu listrik bertegangan tinggi di pintu pasuk komplek pergudangan Puri Niaga.
Martinus yang tak rela burung kesayangannya lepas, mencoba menangkapnya meski harus berhadapan dengan nyawa.
Alhasil, saat memanjat gardu tersebut, Martinus tersengat aliran listrik tegangan tinggi hingga terjatuh.
Ketika terjatuh, kaki Martinus tersangkut besi yang ada sebagai pembatas gardu listrik tersebut.
"Saat akan menangkap itu, korban tersengat aliran litrik, sehingga terpental dan jatuh. Kakinya kiri tersangkut besi di bawah gardu itu" kata Kanit Reskrim Polsek Rungkut, Iptu Joko Soesanto,Jumat (10/6/2020).
Setelah tersangkut, korban diketahui masih dapat berteriak meminta tolong.
Tim pemadam kebakaran dan PMI pun mengevakuasi korban ke rumah sakit Bhayangkara Surabaya.
"Kondisi korban saat dievakuasi pun masih dalam keadaan hidup dan sadar. Saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit" tandas Joko.
Anak Kecil Bergelantungan di Kabel Sutet
Sebelumnya, anak berusia 9 tahun bergelantungan di kabel sling viral di media sosial.
Dari video yang beredar, ia berusaha sekuat tenaga tidak melepaskan kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ( SUTET) yang belakangan diketahui merupakan kabel sling.
Anak perempuan yang diketahui bernama Nadin itu berteriak meminta tolong sedangkan kabel yang dipeganginya semakin ditarik tinggi.
Baca: Meski Ada Permenhub Baru, PT KCI Tetap Terapkan Maksimal 40 Persen Penumpang Per Kereta
Baca: Cara Daftar UTBK-SBMPTN 2020, Login portal.ltmpt.ac.id, 493.440 Peserta Telah Cetak Kartu
Baca: UPDATE TERBARU Harga Hp iPhone 10 Juni 2020, iPhone X Rp 15 Jutaan, iPhone 11 Rp 13,5 Jutaan
Jarak anak tersebut dengan tanah semakin jauh.
Suara warga yang diduga merekam video itu terdengar panik.
Ia bingung mengapa Nadin bisa bergelantungan di kabel.
Pria itu meminta si anak agar tidak melepaskan pegangannya.
"Woi, kasur, kasur, jangan naik, bawahnya kasur" ucapnya.
Warga ini khawatir dan meminta warga lainnya bersiaga kalau Nadin sudah tidak kuat berpegangan.
"Kok bisa naik gitu, atuh? Woi mana kasur! Aduh ini mana narik terus kabel. Kok bisa naik eta budak? (kok bisa naik sih anak itu)" katanya.
Nadin berteriak bahwa pegangannya sudah melemah dan tangannya sudah tak kuat lagi untuuk menahan tubuhnya.
Video tersebut menjadi perbincangan.
Untungnya, Nadin berhasil diselamat.
Ia melepaskan pegangannya dan terjun bebas.
Warga sudah menyediakan matras dan ada yang berhasil menangkapnya.
Hal tersebut diketahui dari Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Kosrudinn.
Mengutip dari Kompas.com, Kosrudin mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Kamis (16/4/2020) sore.
Manajer PLN Unit Pelayanan Pusat (UPP JisJ 2), Rizki Aftarianto pun mengonfirmasi peristiwa itu.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews, peristiwa itu terjadi pada pukul 11.30 WIB.
Sedangkan lokasi berada di Desa Kadu Jaya, Kota Tangerang.
"Bocah berumur 9 tahun tersebut berada di sekitar lokasi pekerjaan penggulungan konduktor tower PLN."
"Ketika pekerjaan berlangsung, sesaat kawat sling (bukan konduktor SUTET) turun rendah, bocah tersebut pun bermain dengan bergelantungan di kawat sling," ucap Rizki dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Sabtu (18/04/2020).
Bocah yang diketahui bernama Nadin dan berumur 9 tahun tersebut pun bergelayutan di kawat yang ditarik ke atas lalu menjatuhkan diri.
Rizki melanjutkan, lantaran tidak adanya pengawasan dari orangtua maupun pekerja yang tengah berjaga di lokasi, menjadi penyebab kenapa bocah tersebut bisa tertarik hingga ke atas.
Setelah jatuh, anak kecil tersebut langsung dibawa ke RS Hermina Bitung yang berjarak kurang lebih 3 km dari lokasi kejadian untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa kondisi korban sadar, tidak ada patah tulang, dan hanya mengalami luka ringan."
"Sehingga sudah diizinkan pulang dari RS pada pukul 23.30 WIB," imbuh Rizki.
Rizki menyesalkan dan meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan melakukan pengawasan pada setiap tahapan pekerjaan lebih baik lagi.
“Ke depannya agar hal serupa tidak terjadi lagi, dan pelaksana pekerjaan agar lebih baik dalam pengawasan."
"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk dapat mengawal anggota keluarganya."
"Khususnya anak kecil yang berada di lokasi proyek agar tidak menyentuh maupun bermain dengan material pekerjaan”, tutupnya. (Firman Rachmanudin/Surya/Tribun Jabar/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Anak Kecil Bergelantungan di Kabel hingga Akhirnya Terjun Bebas namun Berhasil Selamat